Jejak Komisaris Milenial di BUMN, Profesional Muda Sarat Pengalaman
Jum'at, 19 Juni 2020 - 11:52 WIB
JAKARTA - Sederet nama yang tergolong generasi milenial mulai mengisi jajaran komisaris badan usaha milik megara (BUMN). Hal itu sesuai dengan pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang sejak lama ingin BUMN diisi anak-anak muda.
Erick beralasan, kesempatan ini diberikan agar generasi milenial bisa belajar beradaptasi dan belajar akan perubahan. Selain itu, dia ingin agar perusahaan milik negara bisa memiliki semangat yang tinggi.
Salah satunya, Septian Hario Seto yang baru berusia 36 tahun yang menjadi salah satu komisaris di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sejak Februari lalu. Pria lulusan Universitas Indonesia (UI) dan SKEMA Business School itu sudah membuktikan sepak terjangnya di pemerintahan maupun bisnis.
Dari lama resmi BNI, tercatat Septian pernah menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Maritim dan Investasi periode tahun 2018-2020 Luhut Binsar Panjaitan, yang sekaligus Plt. Deputi Bidang Koordinator Investasi dan Pertambangan (2020).
Sebelum memegang posisi staf khusus Luhut, ia juga pernah bekerja di Toba Bara Sejahtera sebagai Corporate Finance Manager seputar merger, akuisisi, dan capital raising selama delapan tahun. Septian juga pernah mengisi posisi Associate Auditor in Energy and Mining Division di PricewaterhouseCoopers pada 2006-2007.
(Baca Juga: Kritik Erick Thohir, Adian Napitupulu Ditantang Buka Data)
Selain Septian, Erick tercatat juga mengangkat Fadli Rahman yang berusia 35 tahun sebagai komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui RUPS pada 20 Januari lalu. Fadli adalah lulusan Ekonomi Mineral dan Energi Colorado School of Mines (CSM) pada tahun 2016 dengan gelar Ph.D dan 2013 dengan gelar M.S. Sebelumnya, ia juga meraih gelar Bachelor of Science di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2007.
Ia pernah menduduki posisi Principal di Boston Consulting Group sejak tahun 2016 dan juga sebagai Senior Field Engineer di Schlumberger pada tahun 2008-2011. Setahun sebelum itu, Fadli sempat menjadi Reservoir Engineer.
Lalu, ada pula Adrian Zakhary yang berusia 32 tahun yang diangkat sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Komisaris PTPN II.
Dari segi pendidikan, Adrian merupakab lulusan Teknik & Manajemen Industri Pertanian Universitas Padjadjaran dan Magister Ilmu Ekonomi dari Universitas Indonesia.
Adrian sebelumnya menjabat sebagai CEO PT Visualogy Teknologi pada tahun 2018 hingga 2020, Pemimpin Redaksi & COO Verta TV & vertanews.id pada tahun 2019, dan Senior Consultant Digital Marketing & Pengembangan Bisnis Douyu di Asia Tenggara pada 2018.
Selain mereka, sosok milenial lainnya adalah M Arief Rosyid Hasan berusia 33 tahun yang kini menjadi Komisaris Independen Bank Mandiri Syariah. Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (2013-2015) ini juga secara intensif terlibat dalam diskusi bersama dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI), Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (DPBS OJK).
Erick beralasan, kesempatan ini diberikan agar generasi milenial bisa belajar beradaptasi dan belajar akan perubahan. Selain itu, dia ingin agar perusahaan milik negara bisa memiliki semangat yang tinggi.
Salah satunya, Septian Hario Seto yang baru berusia 36 tahun yang menjadi salah satu komisaris di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sejak Februari lalu. Pria lulusan Universitas Indonesia (UI) dan SKEMA Business School itu sudah membuktikan sepak terjangnya di pemerintahan maupun bisnis.
Dari lama resmi BNI, tercatat Septian pernah menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Maritim dan Investasi periode tahun 2018-2020 Luhut Binsar Panjaitan, yang sekaligus Plt. Deputi Bidang Koordinator Investasi dan Pertambangan (2020).
Sebelum memegang posisi staf khusus Luhut, ia juga pernah bekerja di Toba Bara Sejahtera sebagai Corporate Finance Manager seputar merger, akuisisi, dan capital raising selama delapan tahun. Septian juga pernah mengisi posisi Associate Auditor in Energy and Mining Division di PricewaterhouseCoopers pada 2006-2007.
(Baca Juga: Kritik Erick Thohir, Adian Napitupulu Ditantang Buka Data)
Selain Septian, Erick tercatat juga mengangkat Fadli Rahman yang berusia 35 tahun sebagai komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui RUPS pada 20 Januari lalu. Fadli adalah lulusan Ekonomi Mineral dan Energi Colorado School of Mines (CSM) pada tahun 2016 dengan gelar Ph.D dan 2013 dengan gelar M.S. Sebelumnya, ia juga meraih gelar Bachelor of Science di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2007.
Ia pernah menduduki posisi Principal di Boston Consulting Group sejak tahun 2016 dan juga sebagai Senior Field Engineer di Schlumberger pada tahun 2008-2011. Setahun sebelum itu, Fadli sempat menjadi Reservoir Engineer.
Lalu, ada pula Adrian Zakhary yang berusia 32 tahun yang diangkat sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Komisaris PTPN II.
Dari segi pendidikan, Adrian merupakab lulusan Teknik & Manajemen Industri Pertanian Universitas Padjadjaran dan Magister Ilmu Ekonomi dari Universitas Indonesia.
Adrian sebelumnya menjabat sebagai CEO PT Visualogy Teknologi pada tahun 2018 hingga 2020, Pemimpin Redaksi & COO Verta TV & vertanews.id pada tahun 2019, dan Senior Consultant Digital Marketing & Pengembangan Bisnis Douyu di Asia Tenggara pada 2018.
Selain mereka, sosok milenial lainnya adalah M Arief Rosyid Hasan berusia 33 tahun yang kini menjadi Komisaris Independen Bank Mandiri Syariah. Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (2013-2015) ini juga secara intensif terlibat dalam diskusi bersama dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI), Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (DPBS OJK).
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda