Triwulan I 2022, PT Vale Produksi Nikel 13.827 Metrik Ton
Rabu, 20 April 2022 - 08:01 WIB
MAKASSAR - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) mencatat produksi nikel pada triwulan I 2022 mencapai 13.827 metrik ton dalam matte. Capaian tersebut lebih rendah atau mengalami penurunan dibandingkan realisasi pada triwulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data, volume produksi nikel PT Vale pada triwulan sebelumnya alias triwulan IV 2021 mencapai 17.015 metrik ton. Sedangkan, capaian produksi perseroan pada triwulan I 2021 mencapai 15.198 metrik ton.
Febriany Eddy selaku CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia , tidak menampik adanya penurunan produksi pada triwulan I 2022. Bila dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu alias year on year terjadi penurunan 9 persen. Sedangkan, jika dikomparasikan produksi triwulan sebelumnya ada penurunan 19 persen.
Febriany menjelaskan penurunan produksi nikel terjadi karena adanya proyek pembangunan kembali Tanur IV. Proyek itu erat kaitannya dengan pemeliharaan guna memastikan keamanan dan kelangsungan operasi pada masa mendatang secara berkelanjutan.
"Produksi pada 1T22 lebih rendah karena adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur IV yang merupakan proyek pemeliharaan penting yang memastikan keamanan dan kelangsungan operasi di masa depan," ungkap Febriany, dalam keterangan persnya, Rabu (20/4/2022).
Ia melanjutkan pihaknya optimistis produksi nikel dari perseroan akan bertumbuh dan dapat memenuhi target sesuai perencanaan tahun ini. "Kami tetap optimis dan sejalan untuk mencapai rencana produksi penuh tahun 2022 kami,” tutupnya.
Berdasarkan data, volume produksi nikel PT Vale pada triwulan sebelumnya alias triwulan IV 2021 mencapai 17.015 metrik ton. Sedangkan, capaian produksi perseroan pada triwulan I 2021 mencapai 15.198 metrik ton.
Febriany Eddy selaku CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia , tidak menampik adanya penurunan produksi pada triwulan I 2022. Bila dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu alias year on year terjadi penurunan 9 persen. Sedangkan, jika dikomparasikan produksi triwulan sebelumnya ada penurunan 19 persen.
Febriany menjelaskan penurunan produksi nikel terjadi karena adanya proyek pembangunan kembali Tanur IV. Proyek itu erat kaitannya dengan pemeliharaan guna memastikan keamanan dan kelangsungan operasi pada masa mendatang secara berkelanjutan.
"Produksi pada 1T22 lebih rendah karena adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur IV yang merupakan proyek pemeliharaan penting yang memastikan keamanan dan kelangsungan operasi di masa depan," ungkap Febriany, dalam keterangan persnya, Rabu (20/4/2022).
Ia melanjutkan pihaknya optimistis produksi nikel dari perseroan akan bertumbuh dan dapat memenuhi target sesuai perencanaan tahun ini. "Kami tetap optimis dan sejalan untuk mencapai rencana produksi penuh tahun 2022 kami,” tutupnya.
(tri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda