Realisasi Penyaluran Dana Bergulir LPDB-KUMKM Triwulan Pertama Lampaui Target

Jum'at, 22 April 2022 - 13:16 WIB
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyerahkan santunan secara simbolis kepada anak yatim-piatu dan kaum dhuafa dalam acara Berkah Ramadan yang digelar di kantornya, Jakarta, Kamis (21/4/2022).
JAKARTA - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM) kembali mencatatkan kinerja yang positif di triwulan I 2022. Hal ini tercermin dari realisasi penyaluran pembiayaan kepada koperasi yang melampaui target yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Diketahui per 6 April 2022 lalu, realisasi penyaluran dana bergulir oleh Badan Layanan Umum (BLU) di bawah koordinasi Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) ini mencapai Rp523,89 miliar. Jumlah ini melewati target yang ditetapkan Kemenkeu sebesar Rp450 miliar untuk triwulan I 2022. Secara total target penyaluran pembiayaan dana bergulir oleh LPDB sampai akhir tahun sebesar Rp1,8 triliun.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan bahwa pihaknya bersyukur meski di tengah tantangan pandemi Covid-19 realisasi penyaluran tetap tinggi. Apabila kasus Covid-19 pada Februari 2022 lalu tidak tinggi, dia optimis penyaluran bisa lebih tinggi dari yang dicapai saat ini.



"Sebenarnya di Triwulan I 2022 ancang-ancang kita harusnya lebih tinggi karena kita tahu bahwa di Triwulan II itu berat karena ada Ramadan dan Idul Fitri yang liburnya panjang, tapi ternyata pada Februari Covid-19 varian Omicron tinggi banget baik secara internal, maupun mitra kita kena Covid-19, sehingga PPKM jadi terbatas lagi, namun Alhamdulillah kita masih bisa achiev," ujar Supomo dalam acara Berkah Ramadan yang digelar di kantornya, Jakarta, Kamis (21/4/2022).

Ditambahkan bahwa dari realisasi penyaluran itu porsi syariah dan konvensional hampir berimbang. Penyaluran dana bergulir dengan pola syariah mencapai Rp217,82 miliar dengan jumlah mitra sebanyak 20 unit. Sedangkan dengan pola konvensional mencapai Rp306,07 miliar dengan jumlah mitra 39 unit.

Diakui Supomo bahwa geliat penyaluran dana bergulir syariah salah satunya ditopang oleh adanya Koperasi Pesantren (Kopontren) yang saat ini mulai menjamur di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan salah satu role model Kopontren yang sukses menjalankan usaha produktifnya adalah Pesantren Al-Itifaq di Bandung dan Pesantren An-Nur di Malang Jawa Timur. Kedua pesantren ini memiliki unit usaha produktif yang dikelola melalui Koperasi dan bermitra dengan LPDB-KUMKM.

"Kalau pola syariah kurang lebih pagunya 50 persen dari total portofolio kita. Namun, saat ini penyaluran ke pesantren baru sekitar 20 persen dan yang lainnya non pesantren sekitar 30 persen seperti ke KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah), serta BMT (Baitul Maal wa Tamwil)," sambung Supomo.



Perkuat Manajemen Internal
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More