Pangan Penyumbang Terbesar, Inflasi Minggu Ketiga Juni 0,02%
Jum'at, 19 Juni 2020 - 16:37 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi pada minggu ketiga bulan Juni 2020 berada pada level yang rendah dan terkendali. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Juni 2020, inflasi Juni 2020 diperkirakan sebesar 0,02% secara bulanan (mont to month/mtm).
Rinciannya tahun kalender dari Januari-Juni 2020 diperkirakan hanya 0,93% (ytd) dan 1,79% dari Juni 2019 ke Juni 2020 (yoy). Angka tersebut jauh lebih rendah dari realisasi inflasi di Juni 2019 yang sebesar 0,55% month of month (mom) maupun 2,05% year to date dan 3,28% year on year (yoy).
( )
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, inflasi selama bulan ini disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditas pangan. “Utamanya inflasi dari daging ayam ras sebesar 0,13% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,04% (mtm), serta bawang merah dan tomat masing-masing sebesar 0,01% (mtm),” ujar Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (19/6/2020)
Sementara itu komoditas yang masih menyumbang deflasi, antara lain bawang putih 0,04% (mtm), cabai merah 0,03% (mtm), tarif angkutan udara 0,03% (mtm), cabai rawit, jeruk dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,02% (mtm). Ditambah serta minyak goreng dan gula pasir masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Perry menambahkan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan juga dirasa perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," ungkapnya.
Rinciannya tahun kalender dari Januari-Juni 2020 diperkirakan hanya 0,93% (ytd) dan 1,79% dari Juni 2019 ke Juni 2020 (yoy). Angka tersebut jauh lebih rendah dari realisasi inflasi di Juni 2019 yang sebesar 0,55% month of month (mom) maupun 2,05% year to date dan 3,28% year on year (yoy).
( )
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, inflasi selama bulan ini disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditas pangan. “Utamanya inflasi dari daging ayam ras sebesar 0,13% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,04% (mtm), serta bawang merah dan tomat masing-masing sebesar 0,01% (mtm),” ujar Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (19/6/2020)
Sementara itu komoditas yang masih menyumbang deflasi, antara lain bawang putih 0,04% (mtm), cabai merah 0,03% (mtm), tarif angkutan udara 0,03% (mtm), cabai rawit, jeruk dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,02% (mtm). Ditambah serta minyak goreng dan gula pasir masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Perry menambahkan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan juga dirasa perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," ungkapnya.
(akr)
tulis komentar anda