INSA Dukung Larangan Mudik dengan Batasi Pelayaran
Jum'at, 24 April 2020 - 23:06 WIB
Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) tentang larangan mudik sudah resmi diterbitkan. Tak hanya jalur darat dan udara saja yang dibatasi ruang geraknya, transportasi laut pun juga kena pembatasan.
Ketua Umum DPP Indonesian National Shippowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mendukung larangan mudik ini dan sudah diajak duduk bersama terkait aturan ini. Menurutnya, pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi agar penyebaran virus Covid-19 tidak semakin meluas.
"Yang penting saat ini bagaimana masyarakat mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Karena jika tidak ada pembatasan pelayaran, ini akan jadi sia-sia," ujar Carmelita kepada SINDOnews melalui pesan singkatnya, Jumat (24/4/2020).
Ia menambahkan, kondisi ini sangat memukul sektor pelayaran nasional. Terlebih dampak yang diberikan juga mempengaruhi kinerja industri terkait lainnya.
"Meski logistik diperbolehkan tapi kapal penumpang sangat terdampak, jika ada paling hanya boleh mengangkut 50% saja," ujarnya.
Meski begitu, Carmelita enggan mengungkapkan berapa kerugian yang dialami oleh industri pelayaran. "Saat ini perusahaan pelayaran bisa bertahan itu sudah bagus. Kami berharap pandemi ini segera berakhir supaya perekonomian bisa berjalan kembali," tutupnya.
Ketua Umum DPP Indonesian National Shippowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mendukung larangan mudik ini dan sudah diajak duduk bersama terkait aturan ini. Menurutnya, pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi agar penyebaran virus Covid-19 tidak semakin meluas.
"Yang penting saat ini bagaimana masyarakat mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Karena jika tidak ada pembatasan pelayaran, ini akan jadi sia-sia," ujar Carmelita kepada SINDOnews melalui pesan singkatnya, Jumat (24/4/2020).
Ia menambahkan, kondisi ini sangat memukul sektor pelayaran nasional. Terlebih dampak yang diberikan juga mempengaruhi kinerja industri terkait lainnya.
"Meski logistik diperbolehkan tapi kapal penumpang sangat terdampak, jika ada paling hanya boleh mengangkut 50% saja," ujarnya.
Meski begitu, Carmelita enggan mengungkapkan berapa kerugian yang dialami oleh industri pelayaran. "Saat ini perusahaan pelayaran bisa bertahan itu sudah bagus. Kami berharap pandemi ini segera berakhir supaya perekonomian bisa berjalan kembali," tutupnya.
(bon)
tulis komentar anda