Ekspor Impor Terhambat, INSA Keluhkan Gangguan Sistem Bea Cukai

Kamis, 15 Juli 2021 - 22:08 WIB
loading...
Ekspor Impor Terhambat, INSA Keluhkan Gangguan Sistem Bea Cukai
Ilustrasi. FOTO/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Pelaku usaha pelayaran nasional mengeluhkan terjadinya gangguan sistem Ditjen Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok yang berdampak pada terhambatnya pelayanan kontainer ekspor impor. Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan pelayaran yang melakukan ekspor impor akan terhambat jika gangguan sistem layanan Ditjen Bea Cukai masih terus berlanjut. Sudah sepekan ini, sistem layanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami gangguan.



Sistem tersebut merupakan layanan kepabeanan milik Ditjen Bea Cukai Akibat terganggunya sistem IT tersebut, layanan dokumen ekspor, impor, manifest dan portal pengguna jasa terkendala. Menurutnya, terjadinya gangguan sistem IT pada CEISA pada mulanya berdampak pada kegiatan forwarding, namun karena gangguan ini berlarut-larut maka pelayaran juga merasakan dampaknya, khususnya bagi pelayaran yang melakukan kegiatan ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok.

Gangguan sistem IT CEISA, lanjut Carmelita, berdampak pada waktu clearance container menjadi lambat, sehingga akan berdampak pada waktu tunggu kapal di pelabuhan. "Utamanya ini berdampak pada performance kapal, karena operasional kapal menjadi terhambat juga pada akhirnya," tandas dia, Kamis (15/7/2021).



Untuk untuk dia meminta, Ditjen Bea Cukai segera memberikan solusi yang bisa menjadi pengganti dari terganggunya sistem IT CEISA. Solusi dari Ditjen Bea Cukai atas persoalan ini diperlukan segera sehingga kegiatan ekspor impor kita tidak terhambat. "Kedepan, kita juga berharap sistem IT CEISA ini tidak lagi terjadi atau ada back up sistem yang disiapkan kalau sistem ini alami gangguan," kata dia.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2471 seconds (0.1#10.140)