Lonjakan Kasus Covid-19 di China Kerek Harga Minyak Dunia

Selasa, 26 April 2022 - 11:06 WIB
Harga minyak mentah/crude oil mengalami kenaikan pada sesi perdagangan pagi ini. FOTO/Shutterstock
JAKARTA - Harga minyak mentah/crude oil mengalami kenaikan pada sesi perdagangan pagi ini. Data bursa Intercontinental Exchange (ICE) Selasa (26/4/2022) hingga pukul 10:23 WIB, harga minyak Brent Juni 2022 naik 1,27% di USD103,62 per barel. Sedangkan Brent Juli 2022 tumbuh 1,25% di USD103,44 per barel.

West Texas Intermediate (WTI) Juni 2022 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) menguat 1,02% di USD99,55 per barel, sementara WTI Juli 2022 menanjak 1,09% di USD98,73 per barel. Analis OANDA, Edward Moya mengatakan kenaikan harga dua acuan minyak bumi itu datang dari kekhawatiran pasar terhadap situasi Covid-19 di China.





Setelah Shanghai mengalami lockdown, saat ini ketakutan merebak di Beijing yang akan melaksanakan tes virus corona serentak. Hal itu tampak dari kepanikan warga memborong sejumlah kebutuhan bahan pokok.

"Lockdown di China memukul permintaan minyak lebih dari satu juta barel per hari. Tes massal di 12 distrik selama lima hari ke depan akan menentukan nasib harga minyak mentah berikutnya," kata Edward, dilansir Reuters, Selasa (26/4/2022).

Selain negeri Tirai Bambu, pasar juga mengamati kelanjutan konflik antara Rusia dan Ukraina. Diketahui, Amerika Serikat dikabarkan bakal kembali membuka kedutaan besarnya di ibu kota Kiev, sebuah sentimen positif bagi pasar.



Adapun tekanan inflasi juta terus membayangi harga komoditas. Kebijakan moneter Federal Reserve AS yang agresif sempat membuat nilai dolar mencapai level tertingginya pada Senin kemarin (25/4). Artinya, ini akan membuat harga minyak menjadi lebih mahal. "Kenaikan dolar menambah tekanan ekstra di semua komoditas," pungkas Edward.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More