BUMN Diminta Jadi Distributor Minyak Goreng, Begini Jawaban Erick Thohir
Rabu, 27 April 2022 - 14:23 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku belum memutuskan memberikan penugasan kepada perusahaan pelat merah untuk menjadi distributor minyak goreng ke pasar. Padahal sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) terkait mengusulkan agar BUMN menjadi distributor.
Erick Thohir menyebut, dirinya diajak ikut dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) ihwal menjaga stabilitas minyak goreng dalam negeri. Melalui Rakortas, BUMN diminta mengintervensi pasar melalui jalur distribusi.
Namun, hingga kini dirinya mengaku belum memutuskan untuk ikut andil atau tidak. “Kita pelajari dulu, karena jangan sampai kita bilang sanggup, padahal kita gak sanggup,” kata dia saat ditemui di Kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Salah satu tugas BUMN, lanjut Erick, sebagai penyeimbang pasar. Pasalnya, suatu komoditas jika dikuasai segelintir orang saja, maka akan berpengaruh terhadap industri, termasuk soal harga komoditas.
Hanya saja, Erick masih mengkaji perkara naiknya harga minyak goreng saat ini. Hasil kajian akan menjadi penentu keterlibatan BUMN dalam proses distribusi minyak goreng.
“Jadi kita pelajari dulu, tapi itu fungsi kita penyeimbang pasar, tidak mungkin pasar dimonopoli satu pihak,” ungkap dia.
Pada 24 April 2022 lalu rapat koordinasi terbatas tentang tindak lanjut kebijakan minyak goreng digelar kementerian dan lembaga. Mereka adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Veri Anggrijono.
Lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, hingga Dirut Perum Bulog Budi Waseso.
Erick Thohir menyebut, dirinya diajak ikut dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) ihwal menjaga stabilitas minyak goreng dalam negeri. Melalui Rakortas, BUMN diminta mengintervensi pasar melalui jalur distribusi.
Namun, hingga kini dirinya mengaku belum memutuskan untuk ikut andil atau tidak. “Kita pelajari dulu, karena jangan sampai kita bilang sanggup, padahal kita gak sanggup,” kata dia saat ditemui di Kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Salah satu tugas BUMN, lanjut Erick, sebagai penyeimbang pasar. Pasalnya, suatu komoditas jika dikuasai segelintir orang saja, maka akan berpengaruh terhadap industri, termasuk soal harga komoditas.
Hanya saja, Erick masih mengkaji perkara naiknya harga minyak goreng saat ini. Hasil kajian akan menjadi penentu keterlibatan BUMN dalam proses distribusi minyak goreng.
“Jadi kita pelajari dulu, tapi itu fungsi kita penyeimbang pasar, tidak mungkin pasar dimonopoli satu pihak,” ungkap dia.
Pada 24 April 2022 lalu rapat koordinasi terbatas tentang tindak lanjut kebijakan minyak goreng digelar kementerian dan lembaga. Mereka adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Veri Anggrijono.
Lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, hingga Dirut Perum Bulog Budi Waseso.
tulis komentar anda