Bahlil Pastikan Investasi Masuk dari Relokasi Industri dari China

Sabtu, 20 Juni 2020 - 05:15 WIB
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan segera ada investasi yang merupakan relokasi industri dari sejumlah negara seperti China. Kepala BKPM Bahlil Lahadia mengatakan telah berkomunikasi dengan para investor dan sudah memastikan relokasi sejumlah investasi. Adapun sebanyak 60% investor asing yang tertarik membangun industri di Indonesia.

"Di BKPM sendiri sudah ada yang masuk. Sudah ada yang 60% sudah ada yang sekarang masih penjajakan. Saya selalu mengikuti pikiran-pikiran senior saya dalam konteks menyampaikan kepada orang, punya prinsip dua hal hanya kepada Allah SWT Tuhan yang maha kuasa kita percaya, manusia butuh data, jangan pakai 'katanya' saja," ujar Bahlil di Jakarta, Jumat (19/6/2020).

Dia mengungkapkan, jika sebelumnya pada 2017-2018 tidak ada satu pun investor yang melakukan relokasi industri dari China ke Tanah Air, maka kali ini keadaannya akan berbeda. (Baca juga : Di Vietnam Ada Tanah yang Gratis, Investor Asing Pilih ke Sana )

"Kali ini Insha Allah ada lebih dari satu dua tiga empat, tapi tunggu Pak Presiden yang akan menyampaikan bukan kami, karena kami harus clear-kan dulu datanya," imbuhnya.

Menurut dia, pemberian insentif sebagaimana arahan Presiden Jokowi merupakan salah satu kunci yang benar-benar membuat investor datang. Namun, sekali lagi Bahlil meminta untuk bersabar mengenai daftar perusahaan asing yang akan merelokasi industri ke Tanah Air.

"Kalau semua saya ungkap, nanti bocor marketing negara. Saya akan saya berikan ketika akan di-announced oleh bapak presiden karena saya adalah pembantu presiden dan apa yang saya kerjakan pasti akan saya laporkan ke bapak presiden. Setelah diumumkan oleh presiden, baru saya akan menyampaikan," katanya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More