Naik 30%, Industri Rumahan Kue Kering Kebanjiran Pesanan Jelang Lebaran
Sabtu, 30 April 2022 - 04:27 WIB
JAKARTA - Hari raya Idulfitri menjadi berkah tersendiri bagi industri rumahan kue kering. Ida Mahmudah, salah seorang pengusaha kue kering di Ciracas, Jakarta Timur, mengaku kebanjiran pesanan menjelang hari raya Lebaran .
"Peningkatan dari tahun lalu sekitar 30%," kata pemilik merk dagang Papatuni itu kepada MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Sabtu (30/4/2022).
Ida menjelaskan, usaha penjualan kue kering sudah dirintisnya sejak tahun 1999. "Usaha ini saya mulai sejak tahun 1999, semenjak lulus SMA," ungkapnya.
Ida menyampaikan, produk yang ditawarkannya berupa berbagai jenis kue yang biasa dikonsumsi pada saat Lebaran.
"Kue-kue kering seperti kue-kue Lebaran, nastar, kastengel, putri salju, kue cokelat, terus untuk hari biasanya sih ada keripik-keripikan," bebernya.
Selain menawarkan produknya ke para tetangga, Ida juga memasarkan kuenya secara online dan melalui aplikasi WhatsApp.
"Online juga, tetangga sekitar juga, kebetulan kemarin kan udah langganan ya, jadi setiap tahun mereka langganan. Tahun ini lebih meluas, sudah dari mulut ke mulut jadinya agak lebih banyak,” tuturnya.
Selain itu, untuk mengembangkan bisnisnya Ida sudah mendaftarkan usahanya di program Jakpreneur dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Usaha ini terdaftar di UMKM Jakpreneur, jadinya kemarin sempat ada program dari Dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian), saya ikut program Jumat jual beli," pungkasnya..
"Peningkatan dari tahun lalu sekitar 30%," kata pemilik merk dagang Papatuni itu kepada MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Sabtu (30/4/2022).
Ida menjelaskan, usaha penjualan kue kering sudah dirintisnya sejak tahun 1999. "Usaha ini saya mulai sejak tahun 1999, semenjak lulus SMA," ungkapnya.
Ida menyampaikan, produk yang ditawarkannya berupa berbagai jenis kue yang biasa dikonsumsi pada saat Lebaran.
"Kue-kue kering seperti kue-kue Lebaran, nastar, kastengel, putri salju, kue cokelat, terus untuk hari biasanya sih ada keripik-keripikan," bebernya.
Selain menawarkan produknya ke para tetangga, Ida juga memasarkan kuenya secara online dan melalui aplikasi WhatsApp.
"Online juga, tetangga sekitar juga, kebetulan kemarin kan udah langganan ya, jadi setiap tahun mereka langganan. Tahun ini lebih meluas, sudah dari mulut ke mulut jadinya agak lebih banyak,” tuturnya.
Selain itu, untuk mengembangkan bisnisnya Ida sudah mendaftarkan usahanya di program Jakpreneur dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Usaha ini terdaftar di UMKM Jakpreneur, jadinya kemarin sempat ada program dari Dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian), saya ikut program Jumat jual beli," pungkasnya..
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda