Emas atau Tembaga yang Menjadi Harta Karun Freeport di Papua?

Sabtu, 30 April 2022 - 23:00 WIB
Tembaga merupakan bahan tambang terbanyak di Freeport Indonesia. Foto/Dok
JAKARTA - Tambang Freeport Indonesia di Papua mahsyur sebagai salah satu tambang emas terbesar di dunia. Diperkirakan cadangan emas Grasberg, bagian dari Freeport, mencapai 106,2 juta ons.



Jumlah itu lebih dari dua kali lipat cadangan emas di Siberia, Rusia. Berdasarkan perhitungan pada 2012, tambang emas Olimpiada, tambang di Siberia, memiliki cadangan sebesar 47,5 juta ons.



Hingga Desember 2019, MIND ID, induk Freeport Indonesia, mengungkap bahwa cadangan (proven+probable) untuk emas Freeport Indonesia secara keseluruhan 29,08 juta troy ons. Artinya, emas yang sudah dikeduk oleh Freeport sejak pertama kali menambang tahun 1970 bisa dibilang sebanyak itu.

Jumlah itu masuk akal, sebab berdasarkan data Freeport yang diungkap tahun lalu, pada periode 2011 hingga 2021 atau satu dekade, sekitar 14 juta ton emas dihasilkan dari tambang Gressberg Freeport. Jika menghitung mundur angkanya jelas lebih besar lagi.

Meski emas menjadi mesin pencetak uang Freeport, sejatinya ada barang tambang lain yang juga bisa menambah pundi-pundi perusahaan yang sekarang sudah dikuasai pemerintah itu. Barang tambang yang dimaksud adalah tembaga dan perak.

Malahan, tembaga merupakan barang tambang utama yang ada di Freeport. Tony Wenas, Presiden Direktur Freeport Indonesia, pernah menyatakan bahwa komoditas utama yang dihasilkan dari tambang Freeport adalah tembaga. Dari hasil tambang tersebut, terdapat kandungan mineral lain, yakni emas dan perak.

"Di dalam ore (bijih tambang) terdapat kandungan tembaga, emas, dan perak," kata Tony dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.

Menurut Tony, produksi tembaga jauh lebih banyak ketimbang emas. Perbandingannya, dari satu ton hasil tambang bijih atau ore, terdapat kandungan 1% tembaga. Sementara emas hanya dapat diperoleh sekitar 1 gram.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More