Terima Kartu Bank China Secara Ilegal, Perusahaan Judi Australia Kena Denda Rp832 Miliar

Selasa, 31 Mei 2022 - 17:07 WIB
Crwon kena denda regulator Australia karena tindakannya dianggap ilegal. Foto/GettyImages
JAKARTA - Crown Resorts, perusahaan judi Australia, kena denda A$80 juta atau USD57,4 juta (setara Rp832 miliar, kurs Rp14.500). Denda dijatuhkan setelah Crown secara ilegal menerima kartu bank China di kasinonya di Melbourne.



Regulator mengatakan transaksi itu diklasifikasikan sebagai layanan hotel yang salah. Untuk mencegah pencucian uang dan perjudian berlebihan, kasino di Australia tidak diperbolehkan menerima kartu bank.



Crown sendiri mengakui kesalahannya sebagai "kegagalan bersejarah" dan mengatakan eksekutif puncaknya sedang dalam proses mereformasi cara perusahaan beroperasi.

Pada hari Senin kemarin (30/5/2022) Komisi Kontrol Perjudian dan Kasino Victoria (VGCCC) mengatakan Crown telah melanggar peraturan kasino Australia dengan mengizinkan dana perjudian ditarik menggunakan kartu kredit atau debit. Regulator menemukan bahwa Crown telah memproses pembayaran melalui kartu China UnionPay sebesar A$164 juta, dan menarik pendapatan A$32 juta dalam proses tersebut, antara 2012 dan 2016.

Menurut regulator, skema "rahasia" juga memungkinkan beberapa warga negara China membelanjakan banyak uangnya dalam mata uang asing, melebihi batasan yang ditetapkan oleh peraturan hukum China.

"Crown sangat diuntungkan dari tindakan ilegalnya," kata ketua VGCCC Fran Thorn dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC, Selasa (31/5/2022).

"Denda itu akan memastikan bahwa Crown dilucuti dari pendapatan yang diperolehnya dari proses tersebut dan akan mengirimkan pesan yang jelas bahwa mereka harus mematuhi kewajiban peraturannya," tambah Ms Thorn.

Sebagai tanggapan, pihak Crown mengatakan dewan dan manajemen seniornya berkomitmen untuk memberikan program reformasi dan perbaikan yang komprehensif untuk memastikan Crown memberikan lingkungan game yang aman dan bertanggung jawab.



Crown - yang mengoperasikan resor terpadu di Melbourne, Perth dan Sydney - juga berada di bawah pengawasan regulator yang menuduh perusahaan tersebut secara sengaja berurusan dengan organisasi kriminal kemudian menyesatkan pihak berwenang tentang transaksi tersebut.

Kasinonya di Melbourne saat ini hanya diizinkan beroperasi di bawah pengawasan manajer yang ditunjuk pemerintah.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More