Revolusi Mental Dunia Investasi Dibutuhkan, Ini Alasannya

Kamis, 02 Juni 2022 - 17:31 WIB
Sebelum pandemi, banyak perusahaan aset manajemen berhenti beroperasi dan terlibat kasus, hal itu menyebabkan berkurangnya kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan aset manajemen. Foto/Dok
JAKARTA - Membantu pemulihan dunia investasi di Indonesia, Asiantrust Asset Management mempunyai misi memberikan edukasi dalam pengelolaan dana investasi. Hal itu lantaran data survei Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), menunjukkan bahwa total dana kelolaan investasi pada Juni 2020 tercatat sebesar Rp718 triliun atau mengalami pengurangan 11% dari akhir 2019 yakni Rp809 triliun.

Selain itu, total dana kelolaan investasi di Indonesia dibandingkan total GDP lebih rendah dari negara-negara seperti Malaysia dan Thailand.

"Sebelum pandemi, banyak perusahaan aset manajemen berhenti beroperasi dan terlibat kasus, hal itu menyebabkan berkurangnya kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan aset manajemen, " ujar Komisaris Asiantrust Asset Management, Agustinus Harjono dalam rilisnya, Kamis (2/6/2022).





Selain itu, lanjut dia, jika dibandingkan dengan GDP, angka tersebut ekuivalen hanya sebesar 3% sampai 4% dari GDP. "Masih jauh dari negara tetangga kita seperti Thailand yang 31% dari GDP atau 10 kali lipat dari Indonesia. Sementara Malaysia 30% dari GDP," imbuhnya.

Asiantrust Asset Management melihat bahwa bisnis pengelolaan aset nasabah tak sekadar cuan semata, namun juga meliputi edukasi publik akan investasi yang benar. Sehingga dalam menjalankan bisnis perusahaan berlandaskan akan risk profile dan tujuan nasabah ketika aset atau dana mereka dikelola.

“Filosofi kami adalah membangun orangnya. Kami melihat perlunya ada pembangunan semacam revolusi mental di dunia investasi retail untuk publik lebih sadar dan mau belajar tidak hanya sekadar cuan saja jadi kami ingin mengedukasi dunia investasi,” tutur Agustinus.

Menurutnya, latar belakang nasabah berbeda-beda. Karena hal itu Asiantrust Asset Management akan memberikan solusi terbaik dan edukasi sesuai kebutuhan setiap nasabah mereka.

"Kami melihat perlunya ada pembangunan semacam revolusi mental di dunia investasi retail untuk publik lebih sadar mengenai investasi-investasi mereka. Hingga, kami berharap bahwa kami bisa memberi edukasi kepada nasabah dan membuat proses yang transparan jadi para nasabah bisa mengerti bahwa portofolio mereka dikelola dengan baik," ujar dia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More