Shell Tolak Bayar Gas Rusia Pakai Rubel, Gazprom Stop Pasokan
Jum'at, 03 Juni 2022 - 10:00 WIB
"Shell terus bekerja soal penarikan bertahap dari hidrokarbon Rusia, sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku."
Sementara itu, Orsted mengatakan pada hari Senin, bahwa bila Gazprom menghentikan aliran gas akan membahayakan pasokan Denmark. Shell sendiri telah menerima pukulan telah usai menjual semua asetnya di Rusia, yang disinyalir kerugiannya mencapai USD5 miliar.
Apa yang dilakukan Shell dengan menjual semua SPBU-nya, jadi bagian pemutusan hubungan bisnis dengan negara tersebut. Ia juga mengonfirmasi telah berhenti dari usaha patungannya dengan Gazprom.
Perusahaan berjanji pada bulan April untuk tidak lagi membeli minyak dari Rusia, tetapi Ia mengatakan kontrak yang ditandatangani sebelum invasi ke Ukraina akan dipenuhi.
Shell juga sempat dikritik ketika membeli minyak mentah Rusia dengan harga murah, tak lama setelah perang dimulai.
Harga Tinggi
Perang di Ukraina telah mendorong negara-negara di Barat untuk menghapus pasokan energi Rusia. Eropa mendapatkan sekitar 40% gas alamnya dari Rusia, yang juga merupakan pemasok minyak utama blok itu.
Tetapi beberapa negara lebih bergantung pada bahan bakar fosil Rusia daripada yang lain, sehingga pemotongan pasokan yang tiba-tiba dapat memiliki dampak ekonomi sangat besar.
Kepala penelitian minyak dan gas di Investec, Nathan Piper mengatakan, "jelas" bahwa negara-negara dan perusahaan Eropa ingin mengurangi impor bahan bakar fosil Rusia.
Sementara itu, Orsted mengatakan pada hari Senin, bahwa bila Gazprom menghentikan aliran gas akan membahayakan pasokan Denmark. Shell sendiri telah menerima pukulan telah usai menjual semua asetnya di Rusia, yang disinyalir kerugiannya mencapai USD5 miliar.
Apa yang dilakukan Shell dengan menjual semua SPBU-nya, jadi bagian pemutusan hubungan bisnis dengan negara tersebut. Ia juga mengonfirmasi telah berhenti dari usaha patungannya dengan Gazprom.
Perusahaan berjanji pada bulan April untuk tidak lagi membeli minyak dari Rusia, tetapi Ia mengatakan kontrak yang ditandatangani sebelum invasi ke Ukraina akan dipenuhi.
Shell juga sempat dikritik ketika membeli minyak mentah Rusia dengan harga murah, tak lama setelah perang dimulai.
Harga Tinggi
Perang di Ukraina telah mendorong negara-negara di Barat untuk menghapus pasokan energi Rusia. Eropa mendapatkan sekitar 40% gas alamnya dari Rusia, yang juga merupakan pemasok minyak utama blok itu.
Tetapi beberapa negara lebih bergantung pada bahan bakar fosil Rusia daripada yang lain, sehingga pemotongan pasokan yang tiba-tiba dapat memiliki dampak ekonomi sangat besar.
Kepala penelitian minyak dan gas di Investec, Nathan Piper mengatakan, "jelas" bahwa negara-negara dan perusahaan Eropa ingin mengurangi impor bahan bakar fosil Rusia.
tulis komentar anda