Regulasi Lemah, Baja Impor Akan Intensif Serbu Pasar Domestik
Selasa, 23 Juni 2020 - 16:12 WIB
Wakil Komite Tetap Industri Hulu dan Petrokimia Kadin Indonesia Achmad Widjaja mengatakan, saat ini masih ada beberapa kelemahan industri baja domestik sehingga impor baja masih tinggi. Hal paling penting menurut dia adalah pemerintah harus kembali pada kebijakan industri baja yang terintegrasi. Saat ini ada banyak regulasi tumpang tindih sehingga mengganggu stabilitas industri baja.
"Kuncinya pada pemerintah harus mau mengintegrasikan industri baja. Kami percaya pada semangat Menteri BUMN dan Dirut Krakatau Steel yang diisi oleh generasi muda. Mereka harus bisa membuat industri baja lebih baik lagi," ujar Widjaja pada kesempatan sama.
Berikutnya dia juga mengkritisi gonta-ganti manajemen Krakatau Steel apabila menteri BUMN berganti. Justru kebiasaan seperti ini harus dihentikan karena membuat level manajemen kesulitan untuk bekerja.
"Lalu aturannya harus adil antara pelaku swasta dan BUMN. Supaya saling bahu-membahu, bukan saling membunuh," ujarnya.
"Kuncinya pada pemerintah harus mau mengintegrasikan industri baja. Kami percaya pada semangat Menteri BUMN dan Dirut Krakatau Steel yang diisi oleh generasi muda. Mereka harus bisa membuat industri baja lebih baik lagi," ujar Widjaja pada kesempatan sama.
Berikutnya dia juga mengkritisi gonta-ganti manajemen Krakatau Steel apabila menteri BUMN berganti. Justru kebiasaan seperti ini harus dihentikan karena membuat level manajemen kesulitan untuk bekerja.
"Lalu aturannya harus adil antara pelaku swasta dan BUMN. Supaya saling bahu-membahu, bukan saling membunuh," ujarnya.
(uka)
tulis komentar anda