Bersama PLN, Solarion Kejar Target Penggunaan EBT 23% di 2025
Jum'at, 10 Juni 2022 - 00:15 WIB
JAKARTA - Meski sama-sama menjadi perusahaan penghasil listrik, PT Solarion Energi Alam (Solarion) menegaskan bahwa mereka bukanlah pesaing PLN . Justru sebaliknya, Solarion saling melengkapi untuk mengejar target energi baru terbarukan ( EBT ) sebesar 23% pada 2025.
"Kami bukan pesaing PLN, justru saling melengkapi untuk memperbesar penggunaan EBT," kata Graham Pearson, Chief Operating Solarion, kepada SINDOnews, Kamis (9/6/2022).
Makanya, Solarion selalu berkoordinasi dengan PLN setiap ada proyek pemasangan PLTS atap di wilayah Jawa dan Bali. Mereka juga sudah ditetapkan sebagai "vendor resmi" PLN untuk perluasan penggunaan listrik EBT.
Besarnya target EBT sebesar 23% tadi dilihat Solarion sebagai pangsa pasar yang menarik. Makanya, mereka gencar menyasar sejumlah segmen agar menggunakan PLTS atap.
"Target market kami yang utama adalah industri atau pabrik. Selain itu, kami juga mulai menyasar segmen hunian residensial," tambah Graham.
Tak tanggung-tanggung, Solarion menetapkan target pembangunan PLTS di Indonesia sebesar 500 MW dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun mendatang. Target pembangunan PLTS ini setara dengan mengalirkan listrik ke 42.000 rumah dan mengurangi emisi karbon sebesar 338,323-ton CO2. Bahkan kapasitas mereka bisa mencapai 1 GW.
Untuk menopang target itu, Solarion sudah menyiapkan dana sebesar USD350 juta atau sekitar Rp5,07 triliun. Saat ini total investasi yang telah mereka gelontorkan mencapai USD5 juta.
"Kami dapat pendanaan dari lembaga-lembaga keuangan dunia yang memang concern dengan energi bersih," timpal Head of Marketing Solarion Agustine Adiastra WM.
"Kami bukan pesaing PLN, justru saling melengkapi untuk memperbesar penggunaan EBT," kata Graham Pearson, Chief Operating Solarion, kepada SINDOnews, Kamis (9/6/2022).
Makanya, Solarion selalu berkoordinasi dengan PLN setiap ada proyek pemasangan PLTS atap di wilayah Jawa dan Bali. Mereka juga sudah ditetapkan sebagai "vendor resmi" PLN untuk perluasan penggunaan listrik EBT.
Besarnya target EBT sebesar 23% tadi dilihat Solarion sebagai pangsa pasar yang menarik. Makanya, mereka gencar menyasar sejumlah segmen agar menggunakan PLTS atap.
"Target market kami yang utama adalah industri atau pabrik. Selain itu, kami juga mulai menyasar segmen hunian residensial," tambah Graham.
Tak tanggung-tanggung, Solarion menetapkan target pembangunan PLTS di Indonesia sebesar 500 MW dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun mendatang. Target pembangunan PLTS ini setara dengan mengalirkan listrik ke 42.000 rumah dan mengurangi emisi karbon sebesar 338,323-ton CO2. Bahkan kapasitas mereka bisa mencapai 1 GW.
Untuk menopang target itu, Solarion sudah menyiapkan dana sebesar USD350 juta atau sekitar Rp5,07 triliun. Saat ini total investasi yang telah mereka gelontorkan mencapai USD5 juta.
"Kami dapat pendanaan dari lembaga-lembaga keuangan dunia yang memang concern dengan energi bersih," timpal Head of Marketing Solarion Agustine Adiastra WM.
Lihat Juga :
tulis komentar anda