Di Tengah Wabah PMK, Kementan Jamin Stok Hewan Kurban
Senin, 13 Juni 2022 - 19:09 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian menegaskan di tengah wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) ketersediaan stok hewan kurban untuk perayaan Iduladha tahun 2022 masih tergolong aman. Ketersediaan sapi masih dikategorikan cukup walaupun lalu lintas hewan ternak sedikit terganggu akibat kebijakan lockdown hewan di beberapa daerah untuk menekan penularan wabah PMK.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga, mengatakan jika berkaca dengan kebutuhan hewan kurban pada perayaan Iduladha tahun 2021 yang mana masih juga dalam kondisi pandemi, jumlah hewan kurban untuk tahun ini masih cukup tersedia.
"Menjelang perayaan Iduladha, pemerintah mengajak masyarakat untuk tidak perlu khawatir atau panik akan ketersediaan kurban, kami memastikan ketersediaan hewan kurban, baik itu sapi, kambing dan domba dalam kondisi cukup," ujar Kuntoro Boga dalam konferensi persnya, Senin (13/6/2022).
Kuntoro menjelaskan pada tahun sebelumya, kebutuhan akan hewan kurban pada perayaan Iduladha mencapai 1,5 juta ekor, yang terdiri dari sapi, kambing, dan domba. Nah saat ini hewan berkuku belah tersebut menjadi sasaran virus PMK.
"Hal ini mengacu pada jumlah kebutuhan hewan kurban pada tahun lalu yang mencapai 1,5 juta ekor, meskipun dalam kondisi wabah, pemerintah yakin saat ini stok hewan mampu memenuhi kebutuhan hewan kurban nanti," kata Kuntoro Boga.
Kuntoro menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dari adanya wabah virus PMK yang saat ini telah menjangkit di 18 provinsi se-Indonesia. Sebab virus tersebut tidak berdampak pada kesehatan manusia yang mengonsumsinya.
"Kami menekankan PMK tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, dan fakta di lapangan PMK pada hewan sapi dan hewan berkuku belah dapat disembuhkan," kata Kuntoro Boga.
Meski tidak berdampak pada kesehatan tubuh manusia, namun wabah PMK tentu berdampak pada kesehatan keuangan para peternak. Sebab hewan ternaknya terpaksa tidak bisa dijual, jika terkena wabah, atau bahkan mati sebelum dijual karena terjangkit wabah.
Catatan Kementan, data per hari ini, Senin (13/6/2022), setidaknya sudah ada 151.536 ekor sapi milik peternak yang sakit. Yang dilakukan pemotongan bersyarat sebanyak 885 ekor, dan yang mati sebanyak 698 ekor.
"Pemerintah saat ini serius dan selalu hadir bersama peternak untuk dapat mengatask PMK secara bersama-sama," pungkas Kuntoro Boga.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga, mengatakan jika berkaca dengan kebutuhan hewan kurban pada perayaan Iduladha tahun 2021 yang mana masih juga dalam kondisi pandemi, jumlah hewan kurban untuk tahun ini masih cukup tersedia.
"Menjelang perayaan Iduladha, pemerintah mengajak masyarakat untuk tidak perlu khawatir atau panik akan ketersediaan kurban, kami memastikan ketersediaan hewan kurban, baik itu sapi, kambing dan domba dalam kondisi cukup," ujar Kuntoro Boga dalam konferensi persnya, Senin (13/6/2022).
Kuntoro menjelaskan pada tahun sebelumya, kebutuhan akan hewan kurban pada perayaan Iduladha mencapai 1,5 juta ekor, yang terdiri dari sapi, kambing, dan domba. Nah saat ini hewan berkuku belah tersebut menjadi sasaran virus PMK.
"Hal ini mengacu pada jumlah kebutuhan hewan kurban pada tahun lalu yang mencapai 1,5 juta ekor, meskipun dalam kondisi wabah, pemerintah yakin saat ini stok hewan mampu memenuhi kebutuhan hewan kurban nanti," kata Kuntoro Boga.
Kuntoro menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dari adanya wabah virus PMK yang saat ini telah menjangkit di 18 provinsi se-Indonesia. Sebab virus tersebut tidak berdampak pada kesehatan manusia yang mengonsumsinya.
"Kami menekankan PMK tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, dan fakta di lapangan PMK pada hewan sapi dan hewan berkuku belah dapat disembuhkan," kata Kuntoro Boga.
Meski tidak berdampak pada kesehatan tubuh manusia, namun wabah PMK tentu berdampak pada kesehatan keuangan para peternak. Sebab hewan ternaknya terpaksa tidak bisa dijual, jika terkena wabah, atau bahkan mati sebelum dijual karena terjangkit wabah.
Catatan Kementan, data per hari ini, Senin (13/6/2022), setidaknya sudah ada 151.536 ekor sapi milik peternak yang sakit. Yang dilakukan pemotongan bersyarat sebanyak 885 ekor, dan yang mati sebanyak 698 ekor.
"Pemerintah saat ini serius dan selalu hadir bersama peternak untuk dapat mengatask PMK secara bersama-sama," pungkas Kuntoro Boga.
(uka)
tulis komentar anda