Cetak Sejarah, Impor Minyak Mentah China Tembus 11,34 Juta Bph
Rabu, 24 Juni 2020 - 13:54 WIB
JAKARTA - Dikutip dari Bloomberg, Rabu (24/6/2020), terjadi peningkatan kepadatan kapal tanker di perairan sekitar pelabuhan minyak China karena kapasitas penyimpanan di darat tidak cukup untuk semua kedatangan.
Peningkatan kepadatan kapal tanker itu karena banyak pembeli bergegas untuk mengambil keuntungan dari harga minyak yang rendah dalam beberapa bulan terakhir. Di sisi lain, kapasitas penyimpanan darat tidak cukup untuk menampung pasokan tersebut. Mengutip data dari Kpler, Bloomberg mengatakan bahwa pada bulan ini saja, sebanyak 200 kapal tanker minyak diperkirakan akan tiba di pelabuhan China .
Data bea cukai pada awal bulan ini menunjukkan bahwa impor minyak mentah China di bulan Mei melonjak ke tingkat tertinggi dalam sejarah, yaitu sebesar 11,34 juta barel per hari (bph). Data tersebut memastikan bahwa ekonomi China berada pada jalur yang cepat menuju pemulihan dari krisis virus Corona. Rata-rata harian impor minyak China pada bulan Mei meningkat 15% dari April, dan 150 ribu barel per hari lebih dari catatan impor sebelumnya yang dicatat pembeli China pada November lalu.
“Bulan ini dapat terjadi rekor baru impor minyak, dengan Kpler memperkirakan rata-rata harian sebanyak 14 juta barel per hari atau lebih akan diimpor. Itu 20% lebih banyak dari rata-rata untuk bulan Mei,” papar Bloomberg, Rabu (24/6/2020).
Awal tahun ini, sebuah lembaga think-tank yang berafiliasi dengan CNPC mengatakan bahwa mereka mengharapkan impor minyak China mencatat kenaikan tahunan sebesar 2% tahun ini karena kondisi harga minyak yang rendah. ( Baca: Teten Ekspor Perdana 27 Ton Ikan ke China )
Namun, ada keraguan tentang berapa lama China bisa terus membeli minyak pada tingkat harga ini. Di satu sisi, ada keraguan atas data mengenai tingkat pemulihan permintaan minyak yang sebenarnya. Di sisi lain, kurangnya data yang pasti tentang kapasitas penyimpanan minyak di negara tersebut juga memicu ketidakpastian.
Berita tentang kepadatan kapal tanker di sekitar Pelabuhan minyak China, akan memperkuat keraguan-keraguan ini karena menunjukkan bahwa kapasitas penyimpanan semakin penuh.
Perkiraan dari IHS Markit menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah China akan melonjak sebesar 440 juta barel pada semester pertama tahun ini--peningkatan persediaan terbesar dalam enam bulan di manapun, di seluruh dunia. Jika impor terus meningkat pada tingkat rekor, penyimpanan terapung mungkin menjadi satu-satunya pilihan.
Peningkatan kepadatan kapal tanker itu karena banyak pembeli bergegas untuk mengambil keuntungan dari harga minyak yang rendah dalam beberapa bulan terakhir. Di sisi lain, kapasitas penyimpanan darat tidak cukup untuk menampung pasokan tersebut. Mengutip data dari Kpler, Bloomberg mengatakan bahwa pada bulan ini saja, sebanyak 200 kapal tanker minyak diperkirakan akan tiba di pelabuhan China .
Data bea cukai pada awal bulan ini menunjukkan bahwa impor minyak mentah China di bulan Mei melonjak ke tingkat tertinggi dalam sejarah, yaitu sebesar 11,34 juta barel per hari (bph). Data tersebut memastikan bahwa ekonomi China berada pada jalur yang cepat menuju pemulihan dari krisis virus Corona. Rata-rata harian impor minyak China pada bulan Mei meningkat 15% dari April, dan 150 ribu barel per hari lebih dari catatan impor sebelumnya yang dicatat pembeli China pada November lalu.
“Bulan ini dapat terjadi rekor baru impor minyak, dengan Kpler memperkirakan rata-rata harian sebanyak 14 juta barel per hari atau lebih akan diimpor. Itu 20% lebih banyak dari rata-rata untuk bulan Mei,” papar Bloomberg, Rabu (24/6/2020).
Awal tahun ini, sebuah lembaga think-tank yang berafiliasi dengan CNPC mengatakan bahwa mereka mengharapkan impor minyak China mencatat kenaikan tahunan sebesar 2% tahun ini karena kondisi harga minyak yang rendah. ( Baca: Teten Ekspor Perdana 27 Ton Ikan ke China )
Namun, ada keraguan tentang berapa lama China bisa terus membeli minyak pada tingkat harga ini. Di satu sisi, ada keraguan atas data mengenai tingkat pemulihan permintaan minyak yang sebenarnya. Di sisi lain, kurangnya data yang pasti tentang kapasitas penyimpanan minyak di negara tersebut juga memicu ketidakpastian.
Berita tentang kepadatan kapal tanker di sekitar Pelabuhan minyak China, akan memperkuat keraguan-keraguan ini karena menunjukkan bahwa kapasitas penyimpanan semakin penuh.
Perkiraan dari IHS Markit menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah China akan melonjak sebesar 440 juta barel pada semester pertama tahun ini--peningkatan persediaan terbesar dalam enam bulan di manapun, di seluruh dunia. Jika impor terus meningkat pada tingkat rekor, penyimpanan terapung mungkin menjadi satu-satunya pilihan.
(uka)
tulis komentar anda