Menparekraf Sandiaga Uno: Alam & Budaya Desa Wisata Lapasi Halmahera Barat Jadi Daya Tarik Wisatawan
Jum'at, 17 Juni 2022 - 13:31 WIB
HALMAHERA BARAT - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan keindahan alam dan budaya di Desa Wisata Lapasi Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, sangat mengesankan, sehingga potensial menjadi daya tarik wisatawan.
Menparekraf Sandiaga saat visitasi 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia, Kamis (16/6/2022) mengatakan, dirinya mengaku terkesan dengan keindahan alam dan budaya yang disajikan masyarakat Jailolo. Dengan potensi tersebut diharapkan masyarakat mampu menjaga dan melestarikan anugerah yang diberikan oleh Tuhan YME.
“Saya tadi sangat berkesan dengan Festival Pantai Lapasi karena tadi saya lihat ada berbagai macam kuliner, ekonomi kreatif, kerajinan, dan keindahan alam dan juga ada festival sunset, dancing in the sunset, belum lengkap kita beromantisme kalau belum berdansa sambil menikmati sunset di Pantai Lapasi,” kata Menparekraf Sandiaga.
Desa Wisata Lapasi atau biasa disebut Lako Akelamo, memiliki keindahan pantainya yaitu Pantai Lapasi. Lapasi merupakan akronim dari “Lako Pasir Indah” karena memang terkenal akan lanskap senjanya yang indah. Selain menawarkan beberapa paket wisata olahraga air, Pantai Lapasi juga sering dijadikan tempat berlangsungnya kegiatan Festival Teluk Jailolo.
“Pengembangan Desa Wisata Lapasi, merupakan Kolaborasi Pengembangan Desa Sejahtera ASTRA sebagai upaya kebangkitan ekonomi pascapandemi dan juga hari ini saya terkesan dengan begitu banyaknya daya tarik wisata di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat untuk membuka lapangan kerja dan peluang usaha,” katanya.
Selain itu, Menparekraf juga melihat Infrastruktur yang ada di Halmahera Barat sudah cukup baik. Namun untuk mendukung infrastruktur berkualitas perlu kerja sama lebih baik lagi di area yang harus difokuskan.
“Menurut saya akomodasi seperti homestay jadi sebuah fasilitas yang sangat dibutuhkan, karena akan menambah penghasilan bagi mereka. Jika membangun hotel hanya investor-investor yang mendapat keuntungan. Namun jika kita bersama-sama membangun homestay tentu akan menambah penghasilan bagi masyarakat. Kuncinya kita harus kolaborasi,” ujarnya.
Saat visitasi Desa Wisata Lapasi, Menparekraf Sandiaga, disambut oleh tarian Cakalele, yaitu tarian perang khas Maluku yang biasa dimainkan untuk menyambut tamu besar ataupun perayaan adat. Setelahnya Menparekraf mencoba permainan tradisional Boi Tempurung. Yaitu permainan tradisional melempar bola ke tumpukan tempurung kelapa, lalu melempar bola ke badan tim lawan.
Menparekraf Sandiaga saat visitasi 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia, Kamis (16/6/2022) mengatakan, dirinya mengaku terkesan dengan keindahan alam dan budaya yang disajikan masyarakat Jailolo. Dengan potensi tersebut diharapkan masyarakat mampu menjaga dan melestarikan anugerah yang diberikan oleh Tuhan YME.
“Saya tadi sangat berkesan dengan Festival Pantai Lapasi karena tadi saya lihat ada berbagai macam kuliner, ekonomi kreatif, kerajinan, dan keindahan alam dan juga ada festival sunset, dancing in the sunset, belum lengkap kita beromantisme kalau belum berdansa sambil menikmati sunset di Pantai Lapasi,” kata Menparekraf Sandiaga.
Desa Wisata Lapasi atau biasa disebut Lako Akelamo, memiliki keindahan pantainya yaitu Pantai Lapasi. Lapasi merupakan akronim dari “Lako Pasir Indah” karena memang terkenal akan lanskap senjanya yang indah. Selain menawarkan beberapa paket wisata olahraga air, Pantai Lapasi juga sering dijadikan tempat berlangsungnya kegiatan Festival Teluk Jailolo.
“Pengembangan Desa Wisata Lapasi, merupakan Kolaborasi Pengembangan Desa Sejahtera ASTRA sebagai upaya kebangkitan ekonomi pascapandemi dan juga hari ini saya terkesan dengan begitu banyaknya daya tarik wisata di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat untuk membuka lapangan kerja dan peluang usaha,” katanya.
Selain itu, Menparekraf juga melihat Infrastruktur yang ada di Halmahera Barat sudah cukup baik. Namun untuk mendukung infrastruktur berkualitas perlu kerja sama lebih baik lagi di area yang harus difokuskan.
“Menurut saya akomodasi seperti homestay jadi sebuah fasilitas yang sangat dibutuhkan, karena akan menambah penghasilan bagi mereka. Jika membangun hotel hanya investor-investor yang mendapat keuntungan. Namun jika kita bersama-sama membangun homestay tentu akan menambah penghasilan bagi masyarakat. Kuncinya kita harus kolaborasi,” ujarnya.
Saat visitasi Desa Wisata Lapasi, Menparekraf Sandiaga, disambut oleh tarian Cakalele, yaitu tarian perang khas Maluku yang biasa dimainkan untuk menyambut tamu besar ataupun perayaan adat. Setelahnya Menparekraf mencoba permainan tradisional Boi Tempurung. Yaitu permainan tradisional melempar bola ke tumpukan tempurung kelapa, lalu melempar bola ke badan tim lawan.
tulis komentar anda