Kebut Vaksinasi PMK, Kementan Gandeng Dokter Hewan hingga Mahasiswa
Senin, 20 Juni 2022 - 18:32 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) akan mempercepat pelaksanaan program vaksinasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dengan melibatkan banyak pihak. Hal ini guna mencapai target penyuntikan 800.000 dosis vaksin PMK sebelum Iduladha.
Kepala Biro Humas Kementan Kuntoro Boga mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menyiapkan sekitar 18.427 petugas vaksinator yang tersebar di 19 provinsi yang tertular wabah PMK.
"Program vaksinasi ini juga melibatkan petugas puskeswan, dokter hewan, paramedis, veteriner, serta dokter hewan penyuluh hingga mahasiswa kedokteran hewan di perguruan tinggi di daerah vaksinasi," paparnya dalam video conference, Senin (20/6/2022).
Dia menjelaskan, setiap tim vaksinator beranggotakan 3-5 orang petugas yang terdiri dari dokter hewan dan paramedic sebagai pelaksana vaksinasi dan pencatat data atau data recorder.
"Kami juga perlu memastikan petugas vaksinator terlatih dengan harapan vaksinasi dilakukan secara benar, efisien dan memberikan kekebalan yang optimal pada ternak-ternak rakyat," tuturnya.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan melalui program ToT (training of trainer) dan melakukan Bimtek (bimbingan teknis) pada vaksinator sebelum menyuntikan vaksin pada hewan-hewan ternak.
"Program vaksinasi merupakan tindakan permanen dalam mengendalikan wabah PMK, dan memberikan kekebalan hewan ternak terhadap virus PMK," tandasnya.
Lebih lanjut Kuntoro menyampaikan, hingga saat ini terdapat 1.519 ekor hewan ternak di wilayah Jawa Timur yang sudah mendapatkan suntikan vaksin PMK.
Program tersebut dilanjutkan dengan melakukan suntikan vaksinasi di provinsi Jawa Barat. Nantinya, jumlah cakupan diperluas untuk mempercepat penanganan wabah PMK.
Kepala Biro Humas Kementan Kuntoro Boga mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menyiapkan sekitar 18.427 petugas vaksinator yang tersebar di 19 provinsi yang tertular wabah PMK.
"Program vaksinasi ini juga melibatkan petugas puskeswan, dokter hewan, paramedis, veteriner, serta dokter hewan penyuluh hingga mahasiswa kedokteran hewan di perguruan tinggi di daerah vaksinasi," paparnya dalam video conference, Senin (20/6/2022).
Baca Juga
Dia menjelaskan, setiap tim vaksinator beranggotakan 3-5 orang petugas yang terdiri dari dokter hewan dan paramedic sebagai pelaksana vaksinasi dan pencatat data atau data recorder.
"Kami juga perlu memastikan petugas vaksinator terlatih dengan harapan vaksinasi dilakukan secara benar, efisien dan memberikan kekebalan yang optimal pada ternak-ternak rakyat," tuturnya.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan melalui program ToT (training of trainer) dan melakukan Bimtek (bimbingan teknis) pada vaksinator sebelum menyuntikan vaksin pada hewan-hewan ternak.
"Program vaksinasi merupakan tindakan permanen dalam mengendalikan wabah PMK, dan memberikan kekebalan hewan ternak terhadap virus PMK," tandasnya.
Lebih lanjut Kuntoro menyampaikan, hingga saat ini terdapat 1.519 ekor hewan ternak di wilayah Jawa Timur yang sudah mendapatkan suntikan vaksin PMK.
Program tersebut dilanjutkan dengan melakukan suntikan vaksinasi di provinsi Jawa Barat. Nantinya, jumlah cakupan diperluas untuk mempercepat penanganan wabah PMK.
(ind)
tulis komentar anda