NBRI Dorong Indonesia Mandiri Energi
Selasa, 21 Juni 2022 - 14:55 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah menegaskan komitmen Indonesia dalam pemenuhan Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Transisi energi berkelanjutan menjadi salah satu isu prioritas dalam yang diusung dalam Presidensi G20 tahun ini.
Fokus utama Indonesia dalam Nationally Determined Contribution yaitu penurunan emisi karbon ditargetkan mencapai 29% pada 2030. Caranya dengan mengurangi secara signifikan penggunaan energi atau BBM berbasis fosil, dan selanjutnya mengoptimalkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), utamanya bagi sektor transportasi dan sektor industri.
Untuk mendukung hal itu, National Battery Research Institute (NBRI) tergerak berkontribusi dalam kemajuan riset baterai di Indonesia. Sejak Januari 2020, NBRI telah melakukan berbagai kegiatan antara lain Focus Group Discussion (FGD), NBRI lectures, Millennials Talks, dan Joint Webinars dengan berbagai institusi, universitas, industri, komunitas, baik dari lingkup nasional maupun internasional.
"Salah satu program yang bergengsi adalah International Conference on Battery for Renewable Energy and Electric Vehicles (ICB- REV 2022) yang digelar selama 3 hari yakni 21 hingga 23 Juni 2022," kata Pendiri NBRI Prof Evvy Kartini dalam sambutannya pada ICB-REV 2022 yang digelar secara daring, Selasa (21/6/2022).
Melalui event ICB-REV2021, NBRI memberikan kesempatan kepada peserta tidak hanya mendengarkan, tapi juga mempresentasikan gagasan mereka, serta mendaftarkan paper mereka di jurnal internasional.
Menurut Prof Evvy, baterai menjadi komponen penting untuk mencapai target zero emisi dan mendukung mobil listrik di Indonesia. Karena itu, NBRI sebagai sebuah lembaga yang menjalankan riset baterai terus berupaya mendorong Indonesia mandiri energi melalui kolaborasi dengan industri dan lembaga riset lainnya.
"Targetnya pada 2024 kami membangun kampus baterai untuk melakukan pendidikan dan latihan tentang baterai," katanya.
NBRI merupakan platform yang menyatukan ilmuwan, akademisi, mitra industri, pemerintah, dan semua pemangku kepentingan yang fokus pada teknologi baterai dan energi terbarukan. Tujuan utamanya adalah mendorong dan mendukung industri pembuatan baterai yang menggunakan sumber daya lokal, yang akan memungkinkan Indonesia mandiri dalam energi.
Fokus utama Indonesia dalam Nationally Determined Contribution yaitu penurunan emisi karbon ditargetkan mencapai 29% pada 2030. Caranya dengan mengurangi secara signifikan penggunaan energi atau BBM berbasis fosil, dan selanjutnya mengoptimalkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), utamanya bagi sektor transportasi dan sektor industri.
Untuk mendukung hal itu, National Battery Research Institute (NBRI) tergerak berkontribusi dalam kemajuan riset baterai di Indonesia. Sejak Januari 2020, NBRI telah melakukan berbagai kegiatan antara lain Focus Group Discussion (FGD), NBRI lectures, Millennials Talks, dan Joint Webinars dengan berbagai institusi, universitas, industri, komunitas, baik dari lingkup nasional maupun internasional.
"Salah satu program yang bergengsi adalah International Conference on Battery for Renewable Energy and Electric Vehicles (ICB- REV 2022) yang digelar selama 3 hari yakni 21 hingga 23 Juni 2022," kata Pendiri NBRI Prof Evvy Kartini dalam sambutannya pada ICB-REV 2022 yang digelar secara daring, Selasa (21/6/2022).
Melalui event ICB-REV2021, NBRI memberikan kesempatan kepada peserta tidak hanya mendengarkan, tapi juga mempresentasikan gagasan mereka, serta mendaftarkan paper mereka di jurnal internasional.
Menurut Prof Evvy, baterai menjadi komponen penting untuk mencapai target zero emisi dan mendukung mobil listrik di Indonesia. Karena itu, NBRI sebagai sebuah lembaga yang menjalankan riset baterai terus berupaya mendorong Indonesia mandiri energi melalui kolaborasi dengan industri dan lembaga riset lainnya.
"Targetnya pada 2024 kami membangun kampus baterai untuk melakukan pendidikan dan latihan tentang baterai," katanya.
NBRI merupakan platform yang menyatukan ilmuwan, akademisi, mitra industri, pemerintah, dan semua pemangku kepentingan yang fokus pada teknologi baterai dan energi terbarukan. Tujuan utamanya adalah mendorong dan mendukung industri pembuatan baterai yang menggunakan sumber daya lokal, yang akan memungkinkan Indonesia mandiri dalam energi.
tulis komentar anda