Struktur Demografi Indonesia Mempermudah Digitalisasi UKM
Rabu, 29 Juni 2022 - 13:14 WIB
Menurut Yukka, perkembangan media sosial tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, karena disana terdapat potensial-potensial target market, yakni anak muda.
"Dulu kalau kita iklan di koran majalah, atau televisi. Sekarang harus berubah nih mindsetnya. Kebanyakan target marketnya adalah yang muda-muda dan ada di dunia digital, termasuk sosmed. Waktu saya memulai saya beruntung banget, waktu itu baru mulai momen dimana Facebook baru launching di Indonesia, jadi saya manfaatkan," tutur Yukka.
Meski demikian, Yukka mengingatkan para pelaku usaha untuk tetap cermat dan berpikir kreatif dalam menjangkau target pasar, meski saat ini sosial media seperti Instagram dan TikTok masif digunakan.
Selain digitalisasi, CEO BRI Insurance (BRINS), Fankar Umran juga mengajak para pelaku bisnis, khususnya UMKM untuk lebih menyadari pentingnya perlindungan risiko daripada masing-masing usaha.
Fankar mengatakan, ada tiga pilar penting yang mendukung keberhasilan UMKM. Yaitu pembinaan, pengembangan, dan proteksi melalui asuransi. Beberapa hal yang dapat diproteksi melalui asuransi adalah perlindungan diri, perlindungan aset, perlindungan transaksi dan perlindungan operasional.
Seperti diketahui, UMKM merupakan penyumbang 61% terhadap PDB dan menyerap tenaga kerja sebesar 97%. Namun demikian, lanjut Fankar, banyak UMKM belum menganggap penting proteksi terhadap usaha mereka ketika terkena risiko.
"Misal pengusaha, pedagang bakso punya gerobak seharga Rp10-15 juta, menjadi tempat satu-satunya mencari nafkah, jika terjadi risiko belum tentu mereka punya dana Rp10 juta untuk bisa segera mengganti. Padahal disana bisa kita proteksi melalui asuransi, dan itu sangat murah," ujarnya.
"Dulu kalau kita iklan di koran majalah, atau televisi. Sekarang harus berubah nih mindsetnya. Kebanyakan target marketnya adalah yang muda-muda dan ada di dunia digital, termasuk sosmed. Waktu saya memulai saya beruntung banget, waktu itu baru mulai momen dimana Facebook baru launching di Indonesia, jadi saya manfaatkan," tutur Yukka.
Meski demikian, Yukka mengingatkan para pelaku usaha untuk tetap cermat dan berpikir kreatif dalam menjangkau target pasar, meski saat ini sosial media seperti Instagram dan TikTok masif digunakan.
Selain digitalisasi, CEO BRI Insurance (BRINS), Fankar Umran juga mengajak para pelaku bisnis, khususnya UMKM untuk lebih menyadari pentingnya perlindungan risiko daripada masing-masing usaha.
Fankar mengatakan, ada tiga pilar penting yang mendukung keberhasilan UMKM. Yaitu pembinaan, pengembangan, dan proteksi melalui asuransi. Beberapa hal yang dapat diproteksi melalui asuransi adalah perlindungan diri, perlindungan aset, perlindungan transaksi dan perlindungan operasional.
Seperti diketahui, UMKM merupakan penyumbang 61% terhadap PDB dan menyerap tenaga kerja sebesar 97%. Namun demikian, lanjut Fankar, banyak UMKM belum menganggap penting proteksi terhadap usaha mereka ketika terkena risiko.
"Misal pengusaha, pedagang bakso punya gerobak seharga Rp10-15 juta, menjadi tempat satu-satunya mencari nafkah, jika terjadi risiko belum tentu mereka punya dana Rp10 juta untuk bisa segera mengganti. Padahal disana bisa kita proteksi melalui asuransi, dan itu sangat murah," ujarnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda