Bulog Jamin Pasokan Daging Jelang Idul Adha

Jum'at, 01 Juli 2022 - 17:34 WIB
Peternak dalam negeri dalam tiga tahun terakhir ini benar-benar tengah mendapat ujian berat.
JAKARTA - Peternak dalam negeri dalam tiga tahun terakhir ini benar-benar tengah mendapat ujian berat. Setelah dua tahun terakhir harus menghadapi situasi wabah Covid-19 yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. Tahun ini peternak kembali mengalami cobaan yang tak ringan dengan adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) .

Ketika peternak siap panen menjelang Hari Raya Idul Adha, justru yang terjadi sebaliknya. Beberapa wilayah sentra peternakan, didapati ternak sapi potong dan sapi perah terjangkit virus PMK, bahkan kini penyebaran Indonesia semakin meluas. Diperkirakan kini hampir 19 provinsi sudah terjadi wabah PMK.

Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau (PPSKI) Nanang P. Subendro mengakui, menjelang Idul Adha banyak sekali kendala yang harus dihadapi peternak. Bahkan situasi perkembangan PMK yang menyerang ternak sangat masif.



(Baca juga:Penyakit Mulut dan Kuku serta UU Peternakan)

“Saat ini sudah 19 provinsi lebih dan 200-an kabupaten/kota terjankit PMK. Bahkan di Jawa, zona merah semua,” kata dia dalam webinar Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) yang bertemakan ‘Idul Adha Dibayang-Bayangi PMK, Amankah?’.

Karena itu, Hari Raya Idul Adha yang mestinya peternak menikmati kenaikan harga 10-25% dari harga normal justru yang terjadi turun sampai 10-25%. Belum lagi jika ada ternak sapi yang terpapar, maka peternak akan memotong paksa.

“Dipotong paksa itu penurunannya luar biasa, sapi yang harganya sekitar Rp25 juta turun menjadi Rp10-8 juta. Ini yang membuat peternak sangat terpukul,” katanya.

(Baca juga:Kapolri Terbitkan Telegram Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak)

Bahkan dengan adanya kebijakan lockdown ternak di Pulau Jawa, menurut Nanang, membuat peternak tidak bisa menjual ke luar daerah, terutama kota besar seperti DKI Jakarta dan Bandung. “Kondisi ini membuat panic selling di peternak, sehingga menjual sapi dengan harga murah,” sesalnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More