Kementan Berbagi Kiat Cerdas Beternak Sapi di Tengah PMK
Minggu, 03 Juli 2022 - 20:46 WIB
JAKARTA - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menyebar di 19 provinsi. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui unit-unit kerjanya melakukan langkah solutif untuk mengatasi PMK. Di antaranya dengan mengadakan Posko, Tata Kelola lalu lintas ternak, bantuan obat, vitamin, vaksinasi, pelatihan-pelatihan dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta masyarakat tidak panik menanggapi kondisi tersebut. “PMK dapat ditangani, tidak perlu panik. PMK dapat disembuhkan dengan tingkat kematian yang relatif rendah. PMK tidak membahayakan manusia, daging bisa dikonsumsi dengan protokol pemotongan yang baik,” ujar Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/7/2022).
Langkah solutif dan antisipatif telah ditempuh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), yang secara teknis dilaksanakan oleh UPT Pelatihan dan Pendidikan Pertanian.
(Baca juga:Pemerintah Siapkan Tenaga Kesehatan Tangani PMK)
Seluruh komponen di bawah BPPSDMP wajib turun, terutama tenaga medik dan paramedik, untuk peran aktif menanggulangi penyebaran PMK. “Semua harus turun ke lapangan,” kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.
Untuk memutus penyebaran PMK, sebanyak 86 kegiatan telah diselenggarakan BPPSDMP di hampir seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk Pelatihan, Bimbingan Teknis, Sosialisasi, Pendampingan, Webinar, Desinfektan Kandang, Vaksinasi, hingga Pengobatan Hewan Ternak.
Kegiatan di atas juga dilaksanakan oleh semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP, Kementan, baik UPT Pelatihan, dan Pendidikan yang ada di seluruh Indonesia.
(Baca juga:Epidemiologis Nilai Tepat Kebijakan Penanganan PMK Pemerintah)
Salah satu kegiatan sosialisasi dan pencegahan terkait PMK juga dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan, yang kali ini menggelar Milenial Agriculture Forum (MAF). MAF episode kali ini digelar di UPT Pendidikan di Kalimantan Selatan yaitu SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta masyarakat tidak panik menanggapi kondisi tersebut. “PMK dapat ditangani, tidak perlu panik. PMK dapat disembuhkan dengan tingkat kematian yang relatif rendah. PMK tidak membahayakan manusia, daging bisa dikonsumsi dengan protokol pemotongan yang baik,” ujar Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/7/2022).
Langkah solutif dan antisipatif telah ditempuh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), yang secara teknis dilaksanakan oleh UPT Pelatihan dan Pendidikan Pertanian.
(Baca juga:Pemerintah Siapkan Tenaga Kesehatan Tangani PMK)
Seluruh komponen di bawah BPPSDMP wajib turun, terutama tenaga medik dan paramedik, untuk peran aktif menanggulangi penyebaran PMK. “Semua harus turun ke lapangan,” kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.
Untuk memutus penyebaran PMK, sebanyak 86 kegiatan telah diselenggarakan BPPSDMP di hampir seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk Pelatihan, Bimbingan Teknis, Sosialisasi, Pendampingan, Webinar, Desinfektan Kandang, Vaksinasi, hingga Pengobatan Hewan Ternak.
Kegiatan di atas juga dilaksanakan oleh semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP, Kementan, baik UPT Pelatihan, dan Pendidikan yang ada di seluruh Indonesia.
(Baca juga:Epidemiologis Nilai Tepat Kebijakan Penanganan PMK Pemerintah)
Salah satu kegiatan sosialisasi dan pencegahan terkait PMK juga dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan, yang kali ini menggelar Milenial Agriculture Forum (MAF). MAF episode kali ini digelar di UPT Pendidikan di Kalimantan Selatan yaitu SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Lihat Juga :
tulis komentar anda