Daftar Perusahaan Indonesia yang Ketergantungan Impor Gandum
Rabu, 06 Juli 2022 - 14:57 WIB
JAKARTA - Indonesia ketergantungan impor gandum dari luar negeri. Sejumlah industri yang tergantung impor gandum di antaranya makanan hingga pakan ternak. Negara-negara pemasok gandum ke Indonesia, antara lain Rusia, Ukraina, India, Australia hingga Amerika.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor gandum dari Rusia dan Ukraina mengalami penurunan akibat konflik ke dua negara tersebut. Indonesia kemudian mencari jalan ke luar dengan impor gandum dari negara-negara lain, yang sebelumnya tidak pernah mengimpor produk tersebut ke Indonesia.
Nilai impor gandum Indonesia pada Maret 2022 mencapai USD445 juta naik 17% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan impor bahan baku pembuatan roti tersebut meningkat saat dua negara eksportir besar serealia RI, Rusia dan Ukraina justru tengah dilanda konflik dan mengganggu pengirimannya ke dalam negeri.
Impor gandum dari Rusia pada Maret 2022 turun 69% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi USD423 ribu, sedangkan impor dari Ukraina anjlok 90% tersisa hanya USD1,4 juta. Penurunan impor gandum bukan hanya terjadi untuk impor dari Rusia dan Ukraina. Pada saat yang sama, suplai dari India juga turun hingga 96% menjadi USD1 juta.
Di sisi lain, impor gandum dari beberapa negara meningkat sepanjang bulan lalu. Australia yang merupakan eksportir gandum utama bagi Indonesia mencatat kenaikan 14% menjadi USD 144,5 juta. Gandum dari Argentina menjadi salah satu pengganti impor dari Rusia dan Ukraina.
Nilai impor gandum dari negara Amerika Latin itu mencapai USD164,5 juta, melesat 73% dalam sebulan. Kenaikan impor menjadi salah satu pendorong kenaikan impor dari Argentina yang mencapai 77%.
Selain dari dua negara tersebut, impor dari Kanada juga naik 66% menjadi USD57 juta. Impor dari Thailand melonjak 152% tetapi memang nilainya relatif kecil hanya USD623 ribu, kemudian dari Pakistan tumbuh 19% menjadi USD927 ribu.
Beberapa negara tersebut memang sebelumnya sudah aktif menjual gandum ke Indonesia. Namun, BPS juga mencatat ada negara yang baru mengekspor gandum ke Indonesia, yakni Myanmar nilai impornya mencapai USD1,4 juta.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor gandum dari Rusia dan Ukraina mengalami penurunan akibat konflik ke dua negara tersebut. Indonesia kemudian mencari jalan ke luar dengan impor gandum dari negara-negara lain, yang sebelumnya tidak pernah mengimpor produk tersebut ke Indonesia.
Nilai impor gandum Indonesia pada Maret 2022 mencapai USD445 juta naik 17% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan impor bahan baku pembuatan roti tersebut meningkat saat dua negara eksportir besar serealia RI, Rusia dan Ukraina justru tengah dilanda konflik dan mengganggu pengirimannya ke dalam negeri.
Impor gandum dari Rusia pada Maret 2022 turun 69% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi USD423 ribu, sedangkan impor dari Ukraina anjlok 90% tersisa hanya USD1,4 juta. Penurunan impor gandum bukan hanya terjadi untuk impor dari Rusia dan Ukraina. Pada saat yang sama, suplai dari India juga turun hingga 96% menjadi USD1 juta.
Di sisi lain, impor gandum dari beberapa negara meningkat sepanjang bulan lalu. Australia yang merupakan eksportir gandum utama bagi Indonesia mencatat kenaikan 14% menjadi USD 144,5 juta. Gandum dari Argentina menjadi salah satu pengganti impor dari Rusia dan Ukraina.
Nilai impor gandum dari negara Amerika Latin itu mencapai USD164,5 juta, melesat 73% dalam sebulan. Kenaikan impor menjadi salah satu pendorong kenaikan impor dari Argentina yang mencapai 77%.
Selain dari dua negara tersebut, impor dari Kanada juga naik 66% menjadi USD57 juta. Impor dari Thailand melonjak 152% tetapi memang nilainya relatif kecil hanya USD623 ribu, kemudian dari Pakistan tumbuh 19% menjadi USD927 ribu.
Beberapa negara tersebut memang sebelumnya sudah aktif menjual gandum ke Indonesia. Namun, BPS juga mencatat ada negara yang baru mengekspor gandum ke Indonesia, yakni Myanmar nilai impornya mencapai USD1,4 juta.
tulis komentar anda