Kementan Selaraskan Kurikulum Pendidikan Vokasi dengan Industri dan Dunia Kerja

Kamis, 07 Juli 2022 - 15:04 WIB
Sumber daya manusia (SDM) Pertanian yang andal sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan era 4.0
JAKARTA - Sumber daya manusia (SDM) Pertanian yang andal sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan era 4.0. Untuk itu, melalui pendidikan vokasi, Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian khususnya generasi milenial.

Salah satunya dengan cara menyelaraskan kurikulum pendidikan bersama Industri dan Dunia Kerja (Iduka) yang diselenggarakan oleh salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kementan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru di Hotel Grand Dafam, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

(Baca juga:RDP DPR dengan Kementan, Realokasi Anggaran dan Komitmen Kinerja Kementan)

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di perdesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama,” kata Mentan SYL dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7/2022).



Menurutnya, pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepeneur. “Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru,” tambahnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.

(Baca juga:Kementan Optimalkan Fungsi Penyuluh Pertanian)

“Maka melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator),” ujar Dedi.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More