Ini Pesan President dan CEO Ericsson Börje Ekholm di Forum Dialog B20-G20

Jum'at, 08 Juli 2022 - 15:53 WIB
President dan CEO Ericsson Börje Ekholm memberi sambutan di Forum Dialog B20-G20, di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
JAKARTA - Transformasi digital menjadi isu prioritas Presidensi G20 Indonesia. Secara ekonomi, transformasi digital adalah mesin pertumbuhan berkelanjutan yang dapat dimanfaatkan oleh semua perusahaan, termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mencakup sekitar 90 persen bisnis global.

Demikian dikatakan President dan CEO Ericsson Börje Ekholm dalam sambutannya di Forum Dialog B20-G20, di Jakarta, Kamis (7/7/2022).

Secara sosial, menurut Ekholm, teknologi digital memberikan peluang untuk memperoleh pendapatan, belajar dan bersosialisasi, serta dapat mengatasi perpecahan, juga membebaskan orang-orang dari kemiskinan.



"Dalam ruang lingkup lingkungan, teknologi digital berpotensi mengurangi emisi CO2 global hingga 15 persen pada tahun 2030," katanya.

Ekholm menuturkan, untuk dapat merealisasikan transformasi digital ini, rekomendasi pertama dan mendasar dari gugus tugas adalah untuk mendorong konektivitas universal. Konektivitas broadband modern merupakan prasyarat untuk digitalisasi.

"Konektivitas adalah landasan di mana teknologi eksponensial lainnya seperti Internet of Things (IoT), Extended Reality (XR), dan Cloud dapat berkembang. Saya akan fokus pada elemen utama dari rekomendasi ini: untuk mempercepat pembangunan jaringan berkinerja tinggi," ujarnya.

Ekholm memprediksi kesenjangan terbesar di masa depan mungkin antara mereka yang memiliki akses ke konektivitas dan mereka yang tidak. "Gugus Tugas Digitalisasi mengajak G20 untuk mempercepat pembangunan jaringan berkecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi dengan menjadikan investasi jaringan sektor swasta sebagai prioritas," katanya.

Gugus Tugas Digitalisasi secara khusus mengajak G20 untuk mempromosikan persaingan yang adil, mempromosikan standar global, dan menghapus hambatan penyebaran jaringan.

"Kami mengajak G20 untuk mempromosikan persaingan yang adil dan berstandar global, karena ketika market tidak dibatasi oleh pemerintah, dan perusahaan bebas untuk bersaing berdasarkan kemampuan mereka dengan standar global, maka teknologi yang paling terjangkau dan dapat dioperasikan akan berkembang sangat cepat. Hal ini persis seperti yang kita lihat pada industri telekomunikasi dengan standar global The 3rd Generation Partnership Project (3GPP)," paparnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More