BI Proyeksi Terjadi Deflasi 0,01% di Bulan Juni 2020
Jum'at, 26 Juni 2020 - 14:49 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksi bakal terjadi deflasi 0,01% pada bulan Juni 2020. Hal itu berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Juni 2020.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi, Onny Widjanarko mengatakan, dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2020 secara tahun kalender sebesar 0,90% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,76% (yoy).
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," kata Onny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/6/2020).
( )
Dia merinci penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari berasal dari komoditas bawang putih sebesar -0,04% (mtm), cabai merah, jeruk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar -0,03% (mtm), cabai rawit, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta minyak goreng sebesar -0,01% (mtm).
"Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,13% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,05% (mtm), dan tomat sebesar 0,01% (mtm)," paparnya.
( )
Saat ini BI akan terus melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi, Onny Widjanarko mengatakan, dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2020 secara tahun kalender sebesar 0,90% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,76% (yoy).
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," kata Onny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/6/2020).
( )
Dia merinci penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari berasal dari komoditas bawang putih sebesar -0,04% (mtm), cabai merah, jeruk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar -0,03% (mtm), cabai rawit, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta minyak goreng sebesar -0,01% (mtm).
"Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,13% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,05% (mtm), dan tomat sebesar 0,01% (mtm)," paparnya.
( )
Saat ini BI akan terus melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda