Respons Tagar StopBayarPajak, Sri Mulyani: Berarti Tak Ingin Tinggal di Indonesia
Rabu, 20 Juli 2022 - 11:06 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memantau hashtag atau tagar #StopBayarPajak yang sempat diramaikan di jagat media media beberapa waktu lalu. Tagar itu memuat seruan mengajak masyarakat untuk tidak membayar pajak .
Sri Mulyani pun segera meresponsnya dengan lugas. Dia mengatakan jika tidak membayar pajak berarti tidak mencintai Indonesia dan tidak ingin Indonesia maju.
"Saya lihat di medsos ada yang bikin hashtag #stopbayarpajak, bagi Anda yang tidak bayar pajak ya berarti Anda tidak ingin tinggal di Indonesia atau tidak ingin lihat Indonesia bagus. Gitu aja, jadi saya rasa tidak perlu ditanggapi karena itu berarti mereka tidak cinta Indonesia," ujar Sri dalam Perayaan Hari Pajak di Jakarta, dikutip Rabu (20/7/2022).
Pajak itu, sebut Sri, memegang banyak peran penting dalam meningkatkan berbagai aspek agar Indonesia semakin bagus ke depannya. Mulai dari pengembangan SDM khususnya lewat pendidikan, perbaikan TNI Polri hingga infrastruktur seperti jalan dan fasilitas lain.
"Bukan hanya itu, pajak juga digunakan untuk sektor kesehatan, seperti di pandemi ini untuk membiayai pasien-pasien Covid-19," ungkap Sri.
Tapi, sebut dia, ada berkah yang didapatkan berkat seruan hashtag atau tagar tersebut. Ternyata, banyak dari masyarakat yang menolak aksi seruan itu karena mereka menyadari betapa pentingnya peran pajak.
"Malah masyarakat sendiri yang saya lihat pada meng-counter karena mereka merasa memiliki Indonesia. That’s why enggak terlalu viral, mereka bahkan mengatakan 'who are you telling us not pay tax'," pungkas Sri.
Sri Mulyani pun segera meresponsnya dengan lugas. Dia mengatakan jika tidak membayar pajak berarti tidak mencintai Indonesia dan tidak ingin Indonesia maju.
"Saya lihat di medsos ada yang bikin hashtag #stopbayarpajak, bagi Anda yang tidak bayar pajak ya berarti Anda tidak ingin tinggal di Indonesia atau tidak ingin lihat Indonesia bagus. Gitu aja, jadi saya rasa tidak perlu ditanggapi karena itu berarti mereka tidak cinta Indonesia," ujar Sri dalam Perayaan Hari Pajak di Jakarta, dikutip Rabu (20/7/2022).
Pajak itu, sebut Sri, memegang banyak peran penting dalam meningkatkan berbagai aspek agar Indonesia semakin bagus ke depannya. Mulai dari pengembangan SDM khususnya lewat pendidikan, perbaikan TNI Polri hingga infrastruktur seperti jalan dan fasilitas lain.
"Bukan hanya itu, pajak juga digunakan untuk sektor kesehatan, seperti di pandemi ini untuk membiayai pasien-pasien Covid-19," ungkap Sri.
Tapi, sebut dia, ada berkah yang didapatkan berkat seruan hashtag atau tagar tersebut. Ternyata, banyak dari masyarakat yang menolak aksi seruan itu karena mereka menyadari betapa pentingnya peran pajak.
"Malah masyarakat sendiri yang saya lihat pada meng-counter karena mereka merasa memiliki Indonesia. That’s why enggak terlalu viral, mereka bahkan mengatakan 'who are you telling us not pay tax'," pungkas Sri.
(uka)
tulis komentar anda