Pejabat Pertamina Sebut Penggunaan BBM Premium Banyak Ruginya

Sabtu, 27 Juni 2020 - 16:40 WIB
Foto/SINDOnews
JAKARTA - Region Manager Retail Sales VII PT Pertamina , Remigius Choerniadi Tomo, mengungkapkan bahwa penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium lebih banyak ruginya. Kandung yang terdapat pada bensin Premium sudah tidak cocok lagi untuk teknologi mesin kendaraan zaman sekarang.

"Secara ilmiah penggunaan premium terus-menerus akan mengalami kerugian," katanya dalam diskusi secara virtual bersama YLKI, Sabtu (27/6/2020).

Ia menjelaskan, produsen mobil saat ini sudah jarang yang memproduksi kendaraan dengan compression ratio atau rasio kompresi mesin yang sesuai dengan bahan bakar premium. Bila dipaksakan malah membuat kendaraan tersebut menghasilkan emisi gas buang yang lebih polutif.



"Karena kalau pakai compression ratio yang rendah otomatis power density mesin itu ikut rendah, akibatnya fuel ekonomi yang dinyatakan dalam satuan kilometer/liter BBM juga rendah kemudian juga emisi gas buang lebih polutif," terangnya. ( Baca:Pertamina Berencana Sederhanakan Jenis BBM di Indonesia )

Ia menambahkan, jenis bensin yang dikenal dengan nama RON 88 ini, hanya cocok untuk teknologi Euro1. Sedangkan saat ini, standar emisi sudah dengan teknologi Euro4. Dengan teknologi Euro4 membuat mobil memiliki gas buang yang lebih ramah lingkungan, namun punya kompresi mesin yang lebih tinggi.

"Teknologi Euro1 selain tak baik untuk mesin, emisi gas buangnya juga sangat polutif," imbuhnya

Sejatinya, hal serupa telah disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina , Nicke Widyawati. Ia mengungkapkan bahwa Pertamina akan menghapus produk yang tidak ramah lingkungan. Namun sayangnya, Nicke belum mau menyebutkan produk apa yang akan dihapus Pertamina.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More