Pertamina Berencana Sederhanakan Jenis BBM di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina tengah mengkaji terkait jumlah produk BBM yang dikeluarkan perusahaan. Kajian dilakukan seiring rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang bakal mengurangi produk BBM karena jumlahnya kurang efektif.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, produk BBM yang akan dikurangi akan mengacu pada aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu mengenai pembatasan research octane number (RON) atau oktan BBM yang dipakai.
"Jadi ada regulasi KLHK yang menetapkan bahwa untuk menjaga polusi udara ada batasan di RON berapa, di kadar emisi berapa. Jadi nanti yang kita prioritaskan produk yang ramah lingkungan, karena kita sesuai arahan dan intruksi Pak Menteri BUMN," kata dia dalam diskusi bersama di Jakarta, Senin (15/6/2020).
Kalau mengacu pada pembatasan RON itu, besar kemungkinan jenis produk BBM yang dihapus adalah jenis Premium yang memiliki ron paling rendah sehingga berdampak buruk pada lingkungan. ( Baca: Antisipasi Lonjakan Tagihan Tak Wajar, Saatnya Ganti Teknologi Meter Listrik )
Nicke mengatakan, saat ini perusahaan tengah berkoordinasi dengan pemerintah terkait produk BBM mana saja yang mau dihapus. Meski tak menyebut produknya, dia menekankan akan mendorong masyarakat menggunakan BBM yang ramah lingkungan.
"Nampak seperti kondisi langit di kota-kota besar selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berwarna biru. Kondisi itu momentum agar masyarakat bisa mengkonsumsi BBM yang bersih," katanya
Sambung dia, dalam mengurangi produk BBM, perusahaan juga bisa memudahkan distribusi ke berbagai daerah. Biaya penyaluran bisa berkurang, jadi harga BBM pun bisa lebih murah.
"Jadi itu arahnya dan sedang kita koordinasikan dengan pemerintah," tukasnya.
Lihat Juga: Tak Hanya Fokus Bisnis Energi, Pertamina Juga Dorong UMK Berinovasi Tembus Pasar Internasional
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, produk BBM yang akan dikurangi akan mengacu pada aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu mengenai pembatasan research octane number (RON) atau oktan BBM yang dipakai.
"Jadi ada regulasi KLHK yang menetapkan bahwa untuk menjaga polusi udara ada batasan di RON berapa, di kadar emisi berapa. Jadi nanti yang kita prioritaskan produk yang ramah lingkungan, karena kita sesuai arahan dan intruksi Pak Menteri BUMN," kata dia dalam diskusi bersama di Jakarta, Senin (15/6/2020).
Kalau mengacu pada pembatasan RON itu, besar kemungkinan jenis produk BBM yang dihapus adalah jenis Premium yang memiliki ron paling rendah sehingga berdampak buruk pada lingkungan. ( Baca: Antisipasi Lonjakan Tagihan Tak Wajar, Saatnya Ganti Teknologi Meter Listrik )
Nicke mengatakan, saat ini perusahaan tengah berkoordinasi dengan pemerintah terkait produk BBM mana saja yang mau dihapus. Meski tak menyebut produknya, dia menekankan akan mendorong masyarakat menggunakan BBM yang ramah lingkungan.
"Nampak seperti kondisi langit di kota-kota besar selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berwarna biru. Kondisi itu momentum agar masyarakat bisa mengkonsumsi BBM yang bersih," katanya
Sambung dia, dalam mengurangi produk BBM, perusahaan juga bisa memudahkan distribusi ke berbagai daerah. Biaya penyaluran bisa berkurang, jadi harga BBM pun bisa lebih murah.
"Jadi itu arahnya dan sedang kita koordinasikan dengan pemerintah," tukasnya.
Lihat Juga: Tak Hanya Fokus Bisnis Energi, Pertamina Juga Dorong UMK Berinovasi Tembus Pasar Internasional
(uka)