Serangan Siber dari Rusia dan Eropa Menyerang Pelabuhan Los Angeles
Minggu, 24 Juli 2022 - 01:57 WIB
LOS ANGELES - Serangan siber pada salah satu pelabuhan tersibuk di dunia semakin meningkat, hampir dua kali lipat sejak awal pandemi Covid-19. Jumlah serangan siber per bulan yang menargetkan Pelabuhan Los Angeles tercatat mencapai sekitar 40 juta kali.
Laporan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Pelabuhan Los Angeles, Gene Seroka kepada BBC. Los Angeles sendiri merupakan pelabuhan tersibuk di belahan bumi Barat, yang menangani kargo setiap tahunnya senilai lebih dari USD25O miliar atau setara dengan Rp3.730 triliun (Kurs Rp14,922 per USD).
Ancaman itu diyakini datang terutama dari Eropa dan Rusia dan bertujuan untuk mengganggu ekonomi AS, diungkapkan oleh Seroka. "Intelijen kami menunjukkan ancaman datang dari Rusia dan sebagian Eropa. Kita harus tetap selangkah lebih maju dari mereka yang ingin merusak perdagangan internasional," katanya.
Pelabuhan memindahkan miliaran dolar dalam bentuk barang setiap tahun, menjadikannya target unik bagi penjahat dunia maya. Mereka menghadapi ransomware setiap hari, malware, spear phishing dan serangan kredensial dengan tujuan menyebabkan gangguan sebanyak mungkin dan memperlambat ekonomi.
Gandeng FBI
Pelabuhan Los Angeles saat ini bekerja sama dengan tim kejahatan dunia maya Biro Investigasi Federal sebagai upaya mencegah serangan dan meningkatkan keamanan dunia maya. Pelabuhan ini telah menginvestasikan jutaan dolar dalam perlindungan dunia maya, mengembangkan salah satu Pusat Ketahanan Siber pertama di dunia, yang merupakan bagian dari FBI.
"Kita harus mengambil setiap tindakan pencegahan terhadap potensi insiden dunia maya, terutama yang dapat mengancam atau mengganggu aliran pengiriman kargo," kata Seroka.
Laporan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Pelabuhan Los Angeles, Gene Seroka kepada BBC. Los Angeles sendiri merupakan pelabuhan tersibuk di belahan bumi Barat, yang menangani kargo setiap tahunnya senilai lebih dari USD25O miliar atau setara dengan Rp3.730 triliun (Kurs Rp14,922 per USD).
Ancaman itu diyakini datang terutama dari Eropa dan Rusia dan bertujuan untuk mengganggu ekonomi AS, diungkapkan oleh Seroka. "Intelijen kami menunjukkan ancaman datang dari Rusia dan sebagian Eropa. Kita harus tetap selangkah lebih maju dari mereka yang ingin merusak perdagangan internasional," katanya.
Pelabuhan memindahkan miliaran dolar dalam bentuk barang setiap tahun, menjadikannya target unik bagi penjahat dunia maya. Mereka menghadapi ransomware setiap hari, malware, spear phishing dan serangan kredensial dengan tujuan menyebabkan gangguan sebanyak mungkin dan memperlambat ekonomi.
Baca Juga
Gandeng FBI
Pelabuhan Los Angeles saat ini bekerja sama dengan tim kejahatan dunia maya Biro Investigasi Federal sebagai upaya mencegah serangan dan meningkatkan keamanan dunia maya. Pelabuhan ini telah menginvestasikan jutaan dolar dalam perlindungan dunia maya, mengembangkan salah satu Pusat Ketahanan Siber pertama di dunia, yang merupakan bagian dari FBI.
"Kita harus mengambil setiap tindakan pencegahan terhadap potensi insiden dunia maya, terutama yang dapat mengancam atau mengganggu aliran pengiriman kargo," kata Seroka.
tulis komentar anda