Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Peran dan Kreativitas Pemuda Muslim Dipacu
Rabu, 27 Juli 2022 - 21:21 WIB
JAKARTA - Peran anak muda dalam membangun peradaban dinilai bukan lagi sekedar narasi sosial, tapi sebuah realita yang diamini tiap kalangan.
Potensinya untuk mendobrak ketidakmungkinan bisa dilihat dari sorotan luas terhadap wacana-wacana pertumbuhan ekonomi yang dilekatkan pada peran pemuda .
Merujuk informasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), mayoritas penduduk Indonesia merupakan generasi Z yang berusia 8 sampai 23 tahun. Di mana, 27,94% dari total populasi yang memiliki tingkat adopsi digital dan pemahaman di bidang keuangan yang tinggi.
Perwakilan Muslim Youth Voice Adji Dimas mengatakan, generasi muda berperan penting dalam membangun perekonomian nasional.
Terlebih lagi, pada 2030 mendatang, Indonesia diproyeksikan akan memasuki bonus demografi. Ketika angkatan kerja produktif mencapai 64% dari total penduduk.
Menurut dia, strategi mengelola bonus demografi menjadi urgen untuk terus hadir di ruang-ruang diskusi. Pun pada kelompok pemuda Muslim, mengingat pertumbuhan sektor ekonomi Islam kini tidak lagi menggeliat di kancah nasional.
Mengedepankan filosofi halal, lanjut Adji, potensi kreatif anak muda Muslim telah dilirik secara global. Global Islamic Economy Report 2020-2021 menyebut Indonesia mempertahankan posisi keempat secara keseluruhan dalam sektor Halal Food. Ekspor makanan halal ke negara-negara OKI, juga dikabarkan meningkat 16% pada 2021.
Selain itu, startup syariah turut didorong agar meningkatkan perannya dalam pemulihan ekonomi nasional. Meski begitu, halal lebih dari angka-angka, namun kemauan berkarya dengan cara yang baik bagi siapapun yang menikmatinya.
Potensinya untuk mendobrak ketidakmungkinan bisa dilihat dari sorotan luas terhadap wacana-wacana pertumbuhan ekonomi yang dilekatkan pada peran pemuda .
Merujuk informasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), mayoritas penduduk Indonesia merupakan generasi Z yang berusia 8 sampai 23 tahun. Di mana, 27,94% dari total populasi yang memiliki tingkat adopsi digital dan pemahaman di bidang keuangan yang tinggi.
Perwakilan Muslim Youth Voice Adji Dimas mengatakan, generasi muda berperan penting dalam membangun perekonomian nasional.
Terlebih lagi, pada 2030 mendatang, Indonesia diproyeksikan akan memasuki bonus demografi. Ketika angkatan kerja produktif mencapai 64% dari total penduduk.
Menurut dia, strategi mengelola bonus demografi menjadi urgen untuk terus hadir di ruang-ruang diskusi. Pun pada kelompok pemuda Muslim, mengingat pertumbuhan sektor ekonomi Islam kini tidak lagi menggeliat di kancah nasional.
Baca Juga
Mengedepankan filosofi halal, lanjut Adji, potensi kreatif anak muda Muslim telah dilirik secara global. Global Islamic Economy Report 2020-2021 menyebut Indonesia mempertahankan posisi keempat secara keseluruhan dalam sektor Halal Food. Ekspor makanan halal ke negara-negara OKI, juga dikabarkan meningkat 16% pada 2021.
Selain itu, startup syariah turut didorong agar meningkatkan perannya dalam pemulihan ekonomi nasional. Meski begitu, halal lebih dari angka-angka, namun kemauan berkarya dengan cara yang baik bagi siapapun yang menikmatinya.
tulis komentar anda