Banyak Investor Menanyakan Nasib IKN Nusantara Setelah 2024, Ini Jawaban Kepala Otorita
Jum'at, 29 Juli 2022 - 22:06 WIB
JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara, Bambang Susantono mengungkapkan, saat ini banyak investor mulai melirik proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara . Baik itu investor dalam negeri, maupun luar negeri.
Namun demikian menurutnya tidak sedikit investor yang bertanya lebih lanjut terkait nasib mega proyek pemindahan Ibu Kota tersebut setelah tahun 2024 atau pasca pergantian kepala negara.
"Banyak yang menanyakan tentang 2024, bagaiman kelanjutan setelah 2024, investor banyak menanyakan hal itu," kata Bambang dalam diskusi virtual yang ditayangkan melalui saluran YouTube Current Affairs TVRI, Jumat (29/7/2022).
Meski demikian Bambang menjelaskan, bahwa pembangunan IKN Nusantara bukan hanya memindahkan pusat pemerintahan saja, namun nantinya juga sekaligus membangun ekosistem kehidupan di dalamnya.
"Kami menjawabnya, kita membangun kota, buka hanya membangun pusat pemerintahan, kota itu adalah kota yang utuh, lifeable, layak huni, dan akan ada fasilitas yang akan memanjakan warganya," kata Bambang.
Bambang optimistis, proyek IKN Nusantara tidak bakal mangkrak, terutamanya pada pembanguan tahap awal ini. Sebab dari segi lahan sudah cukup tersedia, dan dari segi dana pun APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) sudah menganggarkan setidaknya hingga 2024.
"Kalau kita membangun real estate, lahan itu kan harus dibebaskan. Ini sudah ada, apalagi KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan)," kata Bambang.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, bahwa pada pembangunan tahap awal yang dilakukan juga hanya seluas 900 hektare atau lebih luas sekitar 2,42 km persegi dari kecamatan Menteng, Jakarta Pusat yang memiliki luas 6,58 km persegi.
"Tetapi yang akan kita bangun mungkin sampai 2024 sekitar 900 hektare, tapi lengkap sebagai feature sebuah kota yang layak huni. Itu sudah on the go, atau sudah dimulai (pembangunan)," pungkas Bambang.
Namun demikian menurutnya tidak sedikit investor yang bertanya lebih lanjut terkait nasib mega proyek pemindahan Ibu Kota tersebut setelah tahun 2024 atau pasca pergantian kepala negara.
"Banyak yang menanyakan tentang 2024, bagaiman kelanjutan setelah 2024, investor banyak menanyakan hal itu," kata Bambang dalam diskusi virtual yang ditayangkan melalui saluran YouTube Current Affairs TVRI, Jumat (29/7/2022).
Meski demikian Bambang menjelaskan, bahwa pembangunan IKN Nusantara bukan hanya memindahkan pusat pemerintahan saja, namun nantinya juga sekaligus membangun ekosistem kehidupan di dalamnya.
"Kami menjawabnya, kita membangun kota, buka hanya membangun pusat pemerintahan, kota itu adalah kota yang utuh, lifeable, layak huni, dan akan ada fasilitas yang akan memanjakan warganya," kata Bambang.
Bambang optimistis, proyek IKN Nusantara tidak bakal mangkrak, terutamanya pada pembanguan tahap awal ini. Sebab dari segi lahan sudah cukup tersedia, dan dari segi dana pun APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) sudah menganggarkan setidaknya hingga 2024.
"Kalau kita membangun real estate, lahan itu kan harus dibebaskan. Ini sudah ada, apalagi KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan)," kata Bambang.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, bahwa pada pembangunan tahap awal yang dilakukan juga hanya seluas 900 hektare atau lebih luas sekitar 2,42 km persegi dari kecamatan Menteng, Jakarta Pusat yang memiliki luas 6,58 km persegi.
"Tetapi yang akan kita bangun mungkin sampai 2024 sekitar 900 hektare, tapi lengkap sebagai feature sebuah kota yang layak huni. Itu sudah on the go, atau sudah dimulai (pembangunan)," pungkas Bambang.
(akr)
tulis komentar anda