Harga Minyak Mentah Ambrol 1% Jelang Pertemuan OPEC dan Sekutu
Senin, 01 Agustus 2022 - 11:09 WIB
JAKARTA - Harga minyak mentah mengalami koreksi pada pembukaan perdagangan di hari pertama bulan Agustus. Berdasarkan data bursa Intercontinental Exchange Senin (1/8/2022), hingga pukul 09:21 WIB, minyak mentah brent kontrak Oktober turun 1,14% di USD102,78 per barel.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) mencatat untuk pengiriman Oktober tertekan 1,39% menjadi USD95,41 per barel.
Kedua benchmark harga minyak ini sebelumnya mengalami rebound lebih dari USD2 per barel pada Jumat pekan lalu, meskipun secara bulanan masih tertekan dipicu sentimen inflasi dan tren kenaikan suku bunga yang meningkatkan kekhawatiran resesi sekaligus dapat mengikis permintaan bahan bakar.
Pasar sedang menantikan pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan membahas kebijakan produksi pada Rabu (3/8).
Dua dari delapan sumber OPEC+ dalam survei Reuters mengatakan ada kenaikan moderat untuk September, sementara sisanya mengatakan produksi kemungkinan akan tetap stabil. Demikian dilansir Reuters, Senin (1/8).
Pertemuan itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden mengunjungi Arab Saudi bulan lalu. "Kunjungan Presiden Biden ke Arab Saudi tidak serta merta membuat produsen mengirimkan minyak secara langsung, meskipun kami percaya bahwa Kerajaan Saudi akan terus meningkatkan produksi mereka secara bertahap," kata analis RBC Capital Helima Croft dalam sebuah catatan.
Dari Amerika Serikat, produksi minyak dikabarkan terus meningkat karena jumlah rig naik menjadi 11 pada bulan Juli, meningkat untuk rekor 23 bulan berturut-turut.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) mencatat untuk pengiriman Oktober tertekan 1,39% menjadi USD95,41 per barel.
Kedua benchmark harga minyak ini sebelumnya mengalami rebound lebih dari USD2 per barel pada Jumat pekan lalu, meskipun secara bulanan masih tertekan dipicu sentimen inflasi dan tren kenaikan suku bunga yang meningkatkan kekhawatiran resesi sekaligus dapat mengikis permintaan bahan bakar.
Pasar sedang menantikan pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan membahas kebijakan produksi pada Rabu (3/8).
Dua dari delapan sumber OPEC+ dalam survei Reuters mengatakan ada kenaikan moderat untuk September, sementara sisanya mengatakan produksi kemungkinan akan tetap stabil. Demikian dilansir Reuters, Senin (1/8).
Pertemuan itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden mengunjungi Arab Saudi bulan lalu. "Kunjungan Presiden Biden ke Arab Saudi tidak serta merta membuat produsen mengirimkan minyak secara langsung, meskipun kami percaya bahwa Kerajaan Saudi akan terus meningkatkan produksi mereka secara bertahap," kata analis RBC Capital Helima Croft dalam sebuah catatan.
Dari Amerika Serikat, produksi minyak dikabarkan terus meningkat karena jumlah rig naik menjadi 11 pada bulan Juli, meningkat untuk rekor 23 bulan berturut-turut.
(ind)
tulis komentar anda