Kontribusi Capai Rp32 Triliun di 2021, Bank BRI Perkuat Bisnis Treasury
Rabu, 03 Agustus 2022 - 16:53 WIB
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terus menunjukkan keandalan mengelola aset dan risiko keuangan. Hal tersebut dibuktikan melalui penghargaan internasional Best in Treasury and Working Capital - SMEs dalam ajang The Asset Triple A belum lama ini.
"Penghargaan ini menunjukkan keberanian BRI untuk dinilai dan di-assess oleh berbagai pihak eksternal yang independen, bonafit dan kredibel. The Asset sendiri merupakan lembaga riset dan penerbit berita bisnis tentang industri keuangan Asia yang telah berdiri sejak 1999 dan berbasis di Hongkong" ujar Direktur Utama BRI Sunarso melalui pernyataannya, di Jakarta, Rabu (3/8/22).
Sementara itu, SEVP Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi mengatakan pertumbuhan bisnis treasury perusahaan karena visi menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia dan Champion of Financial Inclusion.
"BRI memang terus memperkuat treasury bagi nasabah BRI dan menumbuhkan pasar global serta bisnis perdagangan," ujar Achmad.
Dia menambahkan, BRI juga terus memperkuat kontribusi fee dan pendapatan operasional lainnya guna memperkokoh posisi pasar perseroan. Bisnis treasury BRI porsinya terus ditingkatkan setiap tahun untuk ikut menopang total fee dan pendapatan operasional lainnya tersebut.
Pada 2018, sumbangsih treasury BRI naik menjadi Rp 1,51 triliun dengan total fee dan pendapatan operasional lainnya yang mencapai Rp 22,7 triliun. Pada 2019 nilainya mencapai Rp 1,69 triliun dari total Rp 27,5 triliun. Kemudian, pada 2020 bisnis treasury berkontribusi mencapai Rp 4,05 triliun dari total fee dan pendapatan operasional lainnya yang sebesar Rp 28,43 triliun.
Selanjutnya, pada paruh pertama 2021 nilainya mencapai Rp 2,66 triliun dari total Rp 16,3 triliun dan bisnis treasury berkontribusi sebesar Rp 4,92 triliun atau sebesar 15,19% pada fee dan pendapatan operasional lainnya sepanjang tahun 2021 sebesar Rp 32,40 triliun.
Lebih lanjut, melalui penguatan bisnis treasury Achmad menegaskan BRI semakin siap untuk melayani pasar Indonesia. "Optimisme tersebut didasari oleh peluang yang melimpah dengan populasi generasi muda yang terus bertambah, yaitu lebih dari 190 juta populasi produktif dan 30 juta usaha mikro yang belum tergarap," pungkasnya.
"Penghargaan ini menunjukkan keberanian BRI untuk dinilai dan di-assess oleh berbagai pihak eksternal yang independen, bonafit dan kredibel. The Asset sendiri merupakan lembaga riset dan penerbit berita bisnis tentang industri keuangan Asia yang telah berdiri sejak 1999 dan berbasis di Hongkong" ujar Direktur Utama BRI Sunarso melalui pernyataannya, di Jakarta, Rabu (3/8/22).
Baca Juga
Sementara itu, SEVP Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi mengatakan pertumbuhan bisnis treasury perusahaan karena visi menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia dan Champion of Financial Inclusion.
"BRI memang terus memperkuat treasury bagi nasabah BRI dan menumbuhkan pasar global serta bisnis perdagangan," ujar Achmad.
Dia menambahkan, BRI juga terus memperkuat kontribusi fee dan pendapatan operasional lainnya guna memperkokoh posisi pasar perseroan. Bisnis treasury BRI porsinya terus ditingkatkan setiap tahun untuk ikut menopang total fee dan pendapatan operasional lainnya tersebut.
Pada 2018, sumbangsih treasury BRI naik menjadi Rp 1,51 triliun dengan total fee dan pendapatan operasional lainnya yang mencapai Rp 22,7 triliun. Pada 2019 nilainya mencapai Rp 1,69 triliun dari total Rp 27,5 triliun. Kemudian, pada 2020 bisnis treasury berkontribusi mencapai Rp 4,05 triliun dari total fee dan pendapatan operasional lainnya yang sebesar Rp 28,43 triliun.
Selanjutnya, pada paruh pertama 2021 nilainya mencapai Rp 2,66 triliun dari total Rp 16,3 triliun dan bisnis treasury berkontribusi sebesar Rp 4,92 triliun atau sebesar 15,19% pada fee dan pendapatan operasional lainnya sepanjang tahun 2021 sebesar Rp 32,40 triliun.
Lebih lanjut, melalui penguatan bisnis treasury Achmad menegaskan BRI semakin siap untuk melayani pasar Indonesia. "Optimisme tersebut didasari oleh peluang yang melimpah dengan populasi generasi muda yang terus bertambah, yaitu lebih dari 190 juta populasi produktif dan 30 juta usaha mikro yang belum tergarap," pungkasnya.
(nng)
tulis komentar anda