PNBP Capai Rp281 Triliun di Semester I, Sumber Daya Alam Masih Jadi Andalan
Kamis, 04 Agustus 2022 - 13:01 WIB
JAKARTA - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengungkapkan, pendapatan negara bukan pajak (PNBP) pada semester I/2022 mencapai Rp281 triliun atau tumbuh 35,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Angka ini didominasi oleh perolehan PNBP dari sektor sumber daya alam (SDA), dengan pendapatan sebesar Rp114,6 triliun.
"Pendapatan dari SDA ini memang merupakan komponen terbesar dari PNBP dan yang paling signifikan sekaligus juga paling fluktuatif dibanding yang lain, meski ini hampir semuanya fluktuatif," ujarnya dalam media briefing di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Pendapatan SDA dibagi menjadi dua, yaitu pertama pendapatan SDA migas yang terdiri dari minyak bumi dan gas bumi dengan nilai penerimaan masing-masing sebesar Rp66,1 triliun dan Rp8,4 triliun.
"Secara menyeluruh pendapatan dari sektor migas di semester I/2022 mencapai Rp74,6 triliun atau 53,6% dari Rp139,1 triliun target yang ditetapkan dalam Perpres nomor 98 tahun 2022. Kenaikannya mencapai 86,8% dibanding periode yang sama tahun lalu," urainya.
Kedua, pendapatan SDA nonmigas, terdiri dari pendapatan pertambangan mineral dan batu bara (minerba) Rp36,3 triliun atau 46% dari target Rp78,9 triliun.
"Ini kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, naiknya jauh lebih dari 100%, yaitu sebesar 119,4%," tuturnya.
Dia juga mencatat pendapatan kehutanan sebesar Rp2,2 triliun, naik 1,4% dari periode yang sama tahun lalu dan sudah mencapai 42,8% dari target Rp5,2 triliun.
Isa pun mencatat performa yang baik dari sektor perikanan, di mana pendapatan perikanan Rp0,6 triliun. Kenaikannya dibanding tahun lalu sudah di atas 100%, menyentuh angka 117,8%.
“Sektor perikanan terus melakukan pembenahan, dan kita lihat sejak tahun lalu sudah menunjukkan pendapatan yang jauh lebih besar dibanding periode-periode atau tahun-tahun yang sebelumnya. Pendapatannya sudah mencapai 36% dari target Rp1,37 triliun yang diharapkan di tahun ini," pungkasnya.
Angka ini didominasi oleh perolehan PNBP dari sektor sumber daya alam (SDA), dengan pendapatan sebesar Rp114,6 triliun.
"Pendapatan dari SDA ini memang merupakan komponen terbesar dari PNBP dan yang paling signifikan sekaligus juga paling fluktuatif dibanding yang lain, meski ini hampir semuanya fluktuatif," ujarnya dalam media briefing di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Pendapatan SDA dibagi menjadi dua, yaitu pertama pendapatan SDA migas yang terdiri dari minyak bumi dan gas bumi dengan nilai penerimaan masing-masing sebesar Rp66,1 triliun dan Rp8,4 triliun.
"Secara menyeluruh pendapatan dari sektor migas di semester I/2022 mencapai Rp74,6 triliun atau 53,6% dari Rp139,1 triliun target yang ditetapkan dalam Perpres nomor 98 tahun 2022. Kenaikannya mencapai 86,8% dibanding periode yang sama tahun lalu," urainya.
Kedua, pendapatan SDA nonmigas, terdiri dari pendapatan pertambangan mineral dan batu bara (minerba) Rp36,3 triliun atau 46% dari target Rp78,9 triliun.
"Ini kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, naiknya jauh lebih dari 100%, yaitu sebesar 119,4%," tuturnya.
Dia juga mencatat pendapatan kehutanan sebesar Rp2,2 triliun, naik 1,4% dari periode yang sama tahun lalu dan sudah mencapai 42,8% dari target Rp5,2 triliun.
Isa pun mencatat performa yang baik dari sektor perikanan, di mana pendapatan perikanan Rp0,6 triliun. Kenaikannya dibanding tahun lalu sudah di atas 100%, menyentuh angka 117,8%.
“Sektor perikanan terus melakukan pembenahan, dan kita lihat sejak tahun lalu sudah menunjukkan pendapatan yang jauh lebih besar dibanding periode-periode atau tahun-tahun yang sebelumnya. Pendapatannya sudah mencapai 36% dari target Rp1,37 triliun yang diharapkan di tahun ini," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda