Kisah BJ Habibie Turunkan Kurs Rupiah-Dolar AS dari Rp16.000 ke Rp6.500 pada Masa Krisis

Kamis, 04 Agustus 2022 - 16:42 WIB
BJ Habibie merupakan Presiden Republik Indonesia yang ketiga sejak 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. Foto DOK SINDOnews
JAKARTA - BJ Habibie merupakan Presiden Republik Indonesia yang ketiga sejak 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. Kala itu, Habibie didaulat untuk menggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatannya.

BJ Habibie dikenal sebagai Bapak Teknologi dengan berbagai penemuannya yang membanggakan Indonesia. Meski bukan seorang ahli ekonom, namun Habibie bisa membaca kondisi ekonomi Indonesia setelah krisis moneter melanda.

Baca juga : Biografi BJ Habibie: Karier, Sederet Penghargaan, hingga Filmnya



Seperti yang diketahui, saat BJ Habibie menjabat Presiden Republik Indonesia, dia langsung dihadapkan pada segelintir permasalahan yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya.

Salah satu diantaranya adalah krisis ekonomi yang membuat nilai rupiah anjlok. Dalam hal ini, pria kelahiran Parepare 25 Juni 1936 mencari sebuah solusi konkret untuk mengatasi masalah tersebut.

Habibie menggambarkan rupiah dan ekonomi Indonesia seperti aeronautika. Jadi, layaknya sebuah pesawat terbang, saat Produk Domestik Bruto (PDB) dan kurs rupiah anjlok, solusi yang diperlukan adalah menjaga keseimbangan agar tidak hancur sekaligus.

Dalam penerapannya, BJ Habibie membuat sederet kebijakan anyar. Salah satunya adalah memisahkan Bank Indonesia sebagai lembaga independen dari Pemerintah.

Setelahnya, dia juga menerapkan kebijakan penjaminan uang simpanan masyarakat yang mencapai besaran 100 persen. Tak sampai disitu, suku bunga deposito juga ditingkatkan menjadi sekitar 60 persen.

Baca juga : Krisis Ekonomi Intip Indonesia karena Kenaikan Harga
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More