Pengusaha Ready Mix di Makassar Kompak Cari Solusi Atasi Persoalan Harga
Sabtu, 06 Agustus 2022 - 14:35 WIB
MAKASSAR - Sejumlah pengusaha ready mix di Kota Makassar menggelar diskusi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi kompleksitas persoalan harga produk. Diskusi itu berlangsung di Timur Resto Nipah Park, Jumat (5/8/2022).
"Kita bertemu untuk memenuhi atau mencari solusi keresahan bersama yaitu masalah keseragaman harga," ungkap General Manager Sales and Marketing Kalla Beton , Syatir.
Dia menjelaskan, biaya operasional mengalami kenaikan drastis tapi tidak dibarengi dengan peningkatan harga produk. "Kita mengeluhkan masalah harga beton di Makassar. Harga beton sudah tidak rasional lagi," katanya.
Persoalan lain yang menjadi tantangan, lanjut Syatir, ada pihak ketiga yang dikenal dengan nama freelance yang cenderung memainkan harga di lapangan. Dimana harga yang disampaikan kepada konsumen tidak sesuai dengan harga di perusahaan.
"Jadi itu merugikan biasa karena mereka yang bicara langsung di lapangan dengan kontraktor, jadi hal ini yang mesti kita tertibkan agar terjadi keseragaman harga," bebernya.
Ia juga mengatakan bahwa sebagai bentuk komitmen dari apa yang dibicarakan pada saat ini, pihaknya akan melakukan pertemuan rutin untuk memantau perkembangan dan tidak lanjut dari pembicaraan sebelumnya.
"Kita inisiasi pertempuan ini dua kali sebulan kalau biasa, kita membicarakan permasalahan bersama dan mencari solusi bersama. Pertemuan berikutnya awal September," paparnya.
Chief Executive Officer Kalla Beton Syam'un Saebe menuturkan perkembangan perusahaan Ready Mix sangat pesat dari awalnya hanya tujuh perusahaan sekarang mencapai 20 perusahaan.
"Kita bertemu untuk memenuhi atau mencari solusi keresahan bersama yaitu masalah keseragaman harga," ungkap General Manager Sales and Marketing Kalla Beton , Syatir.
Dia menjelaskan, biaya operasional mengalami kenaikan drastis tapi tidak dibarengi dengan peningkatan harga produk. "Kita mengeluhkan masalah harga beton di Makassar. Harga beton sudah tidak rasional lagi," katanya.
Persoalan lain yang menjadi tantangan, lanjut Syatir, ada pihak ketiga yang dikenal dengan nama freelance yang cenderung memainkan harga di lapangan. Dimana harga yang disampaikan kepada konsumen tidak sesuai dengan harga di perusahaan.
"Jadi itu merugikan biasa karena mereka yang bicara langsung di lapangan dengan kontraktor, jadi hal ini yang mesti kita tertibkan agar terjadi keseragaman harga," bebernya.
Ia juga mengatakan bahwa sebagai bentuk komitmen dari apa yang dibicarakan pada saat ini, pihaknya akan melakukan pertemuan rutin untuk memantau perkembangan dan tidak lanjut dari pembicaraan sebelumnya.
"Kita inisiasi pertempuan ini dua kali sebulan kalau biasa, kita membicarakan permasalahan bersama dan mencari solusi bersama. Pertemuan berikutnya awal September," paparnya.
Chief Executive Officer Kalla Beton Syam'un Saebe menuturkan perkembangan perusahaan Ready Mix sangat pesat dari awalnya hanya tujuh perusahaan sekarang mencapai 20 perusahaan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda