86% Pelaku UMKM Menggantungkan Nasibnya pada Internet
Senin, 08 Agustus 2022 - 22:28 WIB
JAKARTA - Data Kementerian Koperasi dan UKM ( KemenKopUKM ) mengungkap, 86% dari seluruh pelaku UMKM di Indonesia sangat bergantung pada internet untuk menjalankan kegiatan usahanya. Selain itu, sebanyak 73% pelaku UMKM dikatakan telah memiliki akun pada lokapasar digital, dan 82% berpromosi melalui internet.
"Studi dari World Bank menyebutkan bahwa 80% UMKM yang masuk ke ekosistem digital memiliki resiliensi lebih baik di masa pandemi," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam keterangan pers, Senin (8/8/2022).
Teten menjelaskan, pada Juni 2022 KemenKopUKM mencatat sudah ada sebanyak 19,5 juta pelaku UMKM atau 30,4% dari total UMKM telah masuk pada platform e-commerce. Dia menegaskan, untuk menghadirkan UMKM dalam ekosistem digital saja tentu tidak cukup karena perlu adanya penciptaan nilai ekonomi baru.
"Terkait hal ini Presiden Jokowi telah menyampaikan arahan untuk percepatan 1 juta UMKM onboarding platform pengadaan barang dan jasa pemerintah (LKPP) per tahun dan ini didorong mulai 2022. Kementerian/lembaga dan BUMN diminta untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri," kata Menteri Teten.
Teten yakin, peningkatan jumlah UMKM bertransformasi digital akan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digitalnya, dan pada tahun 2030 akan mencapai Rp4.531 triliun.
"Ini merupakan ikhtiar agar potensi ekonomi digital Indonesia dapat menghadirkan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat," ucapnya.
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
"Studi dari World Bank menyebutkan bahwa 80% UMKM yang masuk ke ekosistem digital memiliki resiliensi lebih baik di masa pandemi," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam keterangan pers, Senin (8/8/2022).
Teten menjelaskan, pada Juni 2022 KemenKopUKM mencatat sudah ada sebanyak 19,5 juta pelaku UMKM atau 30,4% dari total UMKM telah masuk pada platform e-commerce. Dia menegaskan, untuk menghadirkan UMKM dalam ekosistem digital saja tentu tidak cukup karena perlu adanya penciptaan nilai ekonomi baru.
"Terkait hal ini Presiden Jokowi telah menyampaikan arahan untuk percepatan 1 juta UMKM onboarding platform pengadaan barang dan jasa pemerintah (LKPP) per tahun dan ini didorong mulai 2022. Kementerian/lembaga dan BUMN diminta untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri," kata Menteri Teten.
Teten yakin, peningkatan jumlah UMKM bertransformasi digital akan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digitalnya, dan pada tahun 2030 akan mencapai Rp4.531 triliun.
"Ini merupakan ikhtiar agar potensi ekonomi digital Indonesia dapat menghadirkan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat," ucapnya.
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
(uka)
tulis komentar anda