Pendapatan Lippo Cikarang di Semester I/2022 Rp765 Miliar
Rabu, 10 Agustus 2022 - 16:52 WIB
JAKARTA - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) pada semester I/2022 meraih pendapatan sebesar Rp765 miliar. Jumlah ini meningkat 16,9% jika dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp655 miliar.
Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/8/2022), peningkatan tersebut terutama berasal dari pendapatan hunian rumah tapak sebesar Rp394 miliar. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari pencapaian di semester I/2021 sebesar Rp189 miliar. LPCK juga membukukan peningkatan hasil Pra Penjualan sebesar Rp641 miliar di semester I/2022 yang sejalan dengan target Perseroan tahun 2022 sebesar Rp1,45 triliun.
Sementara itu, pendapatan dari hunian rumah tapak dan apartemen mencapai Rp466 miliar yang berkontribusi 60,9% dari total pendapatan Perseroan. Sedangkan pendapatan dari penjualan kawasan industri mencapai Rp83 miliar, berkontribusi 10,9% dari total pendapatan.
(Baca juga:Pelanggaran Berat Protokol Kesehatan, Waterboom Lippo Cikarang Disegel)
Seperti juga dilaporkan, laba kotor untuk periode tersebut meningkat 29,8% menjadi Rp383 miliar di semester I/2022 dari Rp295 miliar di semester I/2021. Laba kotor dari hunian rumah tapak dan apartemen meningkat 37,7% menjadi Rp221 miliar karena peningkatan penjualan segmen tersebut seperti yang disebutkan di atas.
Selanjutnya marjin laba kotor telah meningkat dari 45% di semester I/2021 menjadi 50% di semester I/2022 karena perubahan portofolio produk yang lebih menguntungkan, melihat kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan hunian rumah tapak.
Lalu, EBITDA Perusahaan yang dilaporkan untuk semester I/2022 sebesar Rp266 miliar meningkat 52% YoY dari Rp175 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan EBITDA pada periode ini sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor serta penurunan beban operasional sebesar 5,1% YoY menjadi Rp129 miliar.
(Baca juga:Lippo Cikarang Selenggarakan RUPST 2022, Setujui Perubahan Dewan Komisaris)
Disebutkan, pra penjualan hingga Juni 2022 telah mencapai 44% dari target tahun 2022 perseroan sebesar Rp1,45 triliun. Meskipun aktivitas bisnis pada kuartal kedua tahun ini lebih lambat, karena libur lebaran yang panjang dan dilanjutkan dengan libur sekolah.
Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/8/2022), peningkatan tersebut terutama berasal dari pendapatan hunian rumah tapak sebesar Rp394 miliar. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari pencapaian di semester I/2021 sebesar Rp189 miliar. LPCK juga membukukan peningkatan hasil Pra Penjualan sebesar Rp641 miliar di semester I/2022 yang sejalan dengan target Perseroan tahun 2022 sebesar Rp1,45 triliun.
Sementara itu, pendapatan dari hunian rumah tapak dan apartemen mencapai Rp466 miliar yang berkontribusi 60,9% dari total pendapatan Perseroan. Sedangkan pendapatan dari penjualan kawasan industri mencapai Rp83 miliar, berkontribusi 10,9% dari total pendapatan.
(Baca juga:Pelanggaran Berat Protokol Kesehatan, Waterboom Lippo Cikarang Disegel)
Seperti juga dilaporkan, laba kotor untuk periode tersebut meningkat 29,8% menjadi Rp383 miliar di semester I/2022 dari Rp295 miliar di semester I/2021. Laba kotor dari hunian rumah tapak dan apartemen meningkat 37,7% menjadi Rp221 miliar karena peningkatan penjualan segmen tersebut seperti yang disebutkan di atas.
Selanjutnya marjin laba kotor telah meningkat dari 45% di semester I/2021 menjadi 50% di semester I/2022 karena perubahan portofolio produk yang lebih menguntungkan, melihat kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan hunian rumah tapak.
Lalu, EBITDA Perusahaan yang dilaporkan untuk semester I/2022 sebesar Rp266 miliar meningkat 52% YoY dari Rp175 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan EBITDA pada periode ini sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor serta penurunan beban operasional sebesar 5,1% YoY menjadi Rp129 miliar.
(Baca juga:Lippo Cikarang Selenggarakan RUPST 2022, Setujui Perubahan Dewan Komisaris)
Disebutkan, pra penjualan hingga Juni 2022 telah mencapai 44% dari target tahun 2022 perseroan sebesar Rp1,45 triliun. Meskipun aktivitas bisnis pada kuartal kedua tahun ini lebih lambat, karena libur lebaran yang panjang dan dilanjutkan dengan libur sekolah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda