Dorong Budidaya Sorgum, Moeldoko: Tak Perlu Lagi Ribut Mi Instan
Senin, 15 Agustus 2022 - 15:15 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) budidaya sorgum sebagai pengganti gandum dipercepat. Sebagaimana diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara terdampak kebijakan larangan ekspor gandum berkepanjangan dari negara produsen.
"Presiden sudah instruksikan pembuatan roadmap produksi dan hilirisasi sorgum hingga 2024 dalam rangka menghadapi krisis pangan," kata Moeldoko melalui pernyataannya, Senin (15/8/2022).
Dia mencontohkan Kazahkstan yang melarang ekspor gandum hingga 30 September 2022, serta Kirgizstan, India, Afghanistan, Aljazair, Serbia, dan Ukraina yang menahan ekspor gandum hingga 31 Desember 2022.
Sebab itu, pengembangan potensi sorgum perlu dipercepat. Adapun sorgum bisa menjadi pengganti gandum untuk industri mi dan roti. "Dengan sorgum, kita tidak lagi ribut mi instan seperti sekarang ini," kata Moeldoko.
Panglima TNI peridoe 2013 - 2015 menambahkan, saat ini pengembangan sorgum terdapat di lahan seluas 15 ribu hektare. Lahan tersebut tersebar di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Lampung. "Di NTT produktivitas sorgum 3 - 4 ton per hektare. Di Jawa sebanyak 4 - 5 ton per hektare. Ini masih bisa terus ditingkatkan," jelasnya.
"Presiden sudah instruksikan pembuatan roadmap produksi dan hilirisasi sorgum hingga 2024 dalam rangka menghadapi krisis pangan," kata Moeldoko melalui pernyataannya, Senin (15/8/2022).
Baca Juga
Dia mencontohkan Kazahkstan yang melarang ekspor gandum hingga 30 September 2022, serta Kirgizstan, India, Afghanistan, Aljazair, Serbia, dan Ukraina yang menahan ekspor gandum hingga 31 Desember 2022.
Sebab itu, pengembangan potensi sorgum perlu dipercepat. Adapun sorgum bisa menjadi pengganti gandum untuk industri mi dan roti. "Dengan sorgum, kita tidak lagi ribut mi instan seperti sekarang ini," kata Moeldoko.
Panglima TNI peridoe 2013 - 2015 menambahkan, saat ini pengembangan sorgum terdapat di lahan seluas 15 ribu hektare. Lahan tersebut tersebar di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Lampung. "Di NTT produktivitas sorgum 3 - 4 ton per hektare. Di Jawa sebanyak 4 - 5 ton per hektare. Ini masih bisa terus ditingkatkan," jelasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda