Berkah dari Ngurir, Wujudkan Harapan dan Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga
Minggu, 21 Agustus 2022 - 15:18 WIB
MAKASSAR - Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Tuhan akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Hal itulah yang diyakini oleh Naharuddin, laki-laki berusia 29 tahun yang sehari-harinya berprofesi sebagai kurir PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Kabupaten Maros.
Pekerjaan sebagai kurir dia jalani sebagai ibadah. Karena tidak hanya membuat dapur rumah tetap ngebul, tapi mengantarkan paket di berbagai wilayah di Kabupaten Maros juga adalah bentuk menolong dan memudahkan urusan orang lain.
Nahar, sapaan akrabnya, mengaku menjadi kurir TIKI sejak tahun 2014. Dia tertarik untuk menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan jasa pengiriman itu karena melihat peluang yang menjanjikan.
Sebelum menjadi kurir di TIKI, Nahar memang sudah akrab dengan jasa pengiriman. Dia sehari-harinya menjadi kurir serabutan karena memang senang naik motor dan mengantarkan pesanan orang.
Hanya saja, pendapatan yang diperolehnya tidak seberapa, paling banyak hanya sekitar Rp2 jutaan per bulan.
"Sebelum di TIKI, rasanya pedis sekali, hanya bisa dapat Rp2 jutaan, itu pun paling banyak segitu," kata Nahar kepada SINDONews, Rabu (17/8/2022).
Dengan pendapatan yang kurang stabil, dia mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga. Terlebih, sebagai seorang anak laki-laki, ada harapan di pundaknya untuk menopang ekonomi keluarga.
Pekerjaan sebagai kurir dia jalani sebagai ibadah. Karena tidak hanya membuat dapur rumah tetap ngebul, tapi mengantarkan paket di berbagai wilayah di Kabupaten Maros juga adalah bentuk menolong dan memudahkan urusan orang lain.
Nahar, sapaan akrabnya, mengaku menjadi kurir TIKI sejak tahun 2014. Dia tertarik untuk menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan jasa pengiriman itu karena melihat peluang yang menjanjikan.
Sebelum menjadi kurir di TIKI, Nahar memang sudah akrab dengan jasa pengiriman. Dia sehari-harinya menjadi kurir serabutan karena memang senang naik motor dan mengantarkan pesanan orang.
Hanya saja, pendapatan yang diperolehnya tidak seberapa, paling banyak hanya sekitar Rp2 jutaan per bulan.
"Sebelum di TIKI, rasanya pedis sekali, hanya bisa dapat Rp2 jutaan, itu pun paling banyak segitu," kata Nahar kepada SINDONews, Rabu (17/8/2022).
Dengan pendapatan yang kurang stabil, dia mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga. Terlebih, sebagai seorang anak laki-laki, ada harapan di pundaknya untuk menopang ekonomi keluarga.
tulis komentar anda