Ada Truk Zombie, DPR Ungkap Modus Penghisap BBM Subsidi
Rabu, 24 Agustus 2022 - 21:57 WIB
JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengutarakan bahwa, masih banyak terjadi penyelewengan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar. Diterangkan ada ' truk zombie ' penghisap BBM subsidi yang kemudian menjual BBM tersebut kepada masyarakat tidak sesuai dengan harga yang dijual di SPBU.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman mengungkapkan, bahwa di lapangan terdapat oknum yang menyelewengkan BBM bersubsidi khususnya solar. Terdapat orang yang memanfaatkan jarak antara harga solar subsidi yang saat ini Rp5.150 per liter dengan Solar untuk industri yang mencapai Rp19.000-an per liter.
Maman membeberkan, ada modus baru penyelewengan konsumsi BBM khususnya solar bersubsidi. Fakta tersebut ditemukannya saat masa reses ketika mengunjungi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, serta mengecek beberapa jaringan BBM di Sumatera, Jawa, dan sebagian Sulawesi.
"Dasar penyelewengan BBM solar subsidi tersebut melalui antrian-antrian truk-truk di daerah yang sedang melakukan antrian berjamaah. Padahal modusnya adalah membeli solar subsidi untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi ke masyarakat seperti nelayan dan pabrik-pabrik di pelosok," kata Maman saat Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif, Rabu (24/8/2022).
Tangki truk itu dimodifikasi dari yang tadinya hanya cukup 100 liter bisa menjadi 200 - 300 liter. Kemudian mereka ngantri beli BBM subsidi dan dijual lagi dengan margin yang lebih tinggi.
"Itu truk siluman dan zombie penghisap BBM tiba-tiba muncul saja itu puluhan di SPBU, tidak sedikit tangkinya itu. Masuk lah dia di SPBU, ngantri sampai 20 truk dibekingi oleh oknum aparat," katanya.
Oleh karena kejadian itu, Maman meminta adanya perubahan metode pemberian subsidi BBM. Subsidi BBM bukan lagi diberikan langsung ke barang melainkan langsung ke orang.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman mengungkapkan, bahwa di lapangan terdapat oknum yang menyelewengkan BBM bersubsidi khususnya solar. Terdapat orang yang memanfaatkan jarak antara harga solar subsidi yang saat ini Rp5.150 per liter dengan Solar untuk industri yang mencapai Rp19.000-an per liter.
Maman membeberkan, ada modus baru penyelewengan konsumsi BBM khususnya solar bersubsidi. Fakta tersebut ditemukannya saat masa reses ketika mengunjungi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, serta mengecek beberapa jaringan BBM di Sumatera, Jawa, dan sebagian Sulawesi.
"Dasar penyelewengan BBM solar subsidi tersebut melalui antrian-antrian truk-truk di daerah yang sedang melakukan antrian berjamaah. Padahal modusnya adalah membeli solar subsidi untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi ke masyarakat seperti nelayan dan pabrik-pabrik di pelosok," kata Maman saat Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif, Rabu (24/8/2022).
Tangki truk itu dimodifikasi dari yang tadinya hanya cukup 100 liter bisa menjadi 200 - 300 liter. Kemudian mereka ngantri beli BBM subsidi dan dijual lagi dengan margin yang lebih tinggi.
"Itu truk siluman dan zombie penghisap BBM tiba-tiba muncul saja itu puluhan di SPBU, tidak sedikit tangkinya itu. Masuk lah dia di SPBU, ngantri sampai 20 truk dibekingi oleh oknum aparat," katanya.
Oleh karena kejadian itu, Maman meminta adanya perubahan metode pemberian subsidi BBM. Subsidi BBM bukan lagi diberikan langsung ke barang melainkan langsung ke orang.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda