Profil Dwi Soetjipto, Mantan Dirut Pertamina dengan Sederet Prestasi Membanggakan
Rabu, 31 Agustus 2022 - 14:58 WIB
JAKARTA - Dwi Soetjipto merupakan mantan Dirut Pertamina yang memiliki segudang prestasi . Pria kelahiran Surabaya 10 November 1955 ini memiliki karier yang cukup mentereng di berbagai tempat yang berbeda.
Melihat dari riwayat pendidikannya, Dwi Soetjipto meraih gelar Insinyur dari Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada 1980. Kemudian untuk gelar Magister Manajemen didapatnya dari Universitas Andalas pada tahun 2002.
Baca juga : Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto Terima Penghargaan PWI Jatim, Ini Alasannya
Sedangkan gelar Doktor Ilmu Manajemen Konsentrasi Strategic Management didapatkan dari Universitas Indonesia pada tahun 2009. Saat itu, dia lulus dengan Disertasi berjudul ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Sinergi: Studi Kasus Industri Semen’.
Kemudian, dalam riwayat pekerjaannya, mantan dirut Pertamina ini pernah menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Semen Padang (2003-2005). Setelahnya, Dwi Soetjipto menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Semen Gresik (2005-2012).
Dikutip dari pemberitaan Sindonews sebelumnya, saat menjabat Dirut PT Semen Gresik, Dwi Soetjipto meraih prestasi yang cukup memukau. Dia berhasil menjadikan PT Semen Gresik sejajar dengan BUMN besar seperti Pertamina.
Adapun, dia berhasil menjadikan kapasitas produksi Semen Gresik menjadi 26 juta ton per tahun. Raihan tersebut membuatnya mengalahkan produksi Siam Cement yang dikenal sebagai raja semen di Asia Tenggara.
Selain itu, Dwi Soetjipto juga pernah meraih penghargaan dari pemerintah berupa Satya Lencana Pembangunan di bidang pembinaan koperasi usaha kecil dan menengah (UKM). Kala itu, Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) tercatat menjadi koperasi terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah anggota 6.000 orang, dan mencatat total penjualan Rp1,4 triliun.
Pada tahun 2013, PT Semen Gresik bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Adapun dalam riwayatnya sebagai pimpinan PT Semen Indonesia, Dwi berhasil menyatukan Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa. Salah satu prestasinya adalah mendirikan pabrik PT Semen Indonesia di Vietnam.
Melihat dari riwayat pendidikannya, Dwi Soetjipto meraih gelar Insinyur dari Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada 1980. Kemudian untuk gelar Magister Manajemen didapatnya dari Universitas Andalas pada tahun 2002.
Baca juga : Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto Terima Penghargaan PWI Jatim, Ini Alasannya
Sedangkan gelar Doktor Ilmu Manajemen Konsentrasi Strategic Management didapatkan dari Universitas Indonesia pada tahun 2009. Saat itu, dia lulus dengan Disertasi berjudul ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Sinergi: Studi Kasus Industri Semen’.
Kemudian, dalam riwayat pekerjaannya, mantan dirut Pertamina ini pernah menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Semen Padang (2003-2005). Setelahnya, Dwi Soetjipto menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Semen Gresik (2005-2012).
Dikutip dari pemberitaan Sindonews sebelumnya, saat menjabat Dirut PT Semen Gresik, Dwi Soetjipto meraih prestasi yang cukup memukau. Dia berhasil menjadikan PT Semen Gresik sejajar dengan BUMN besar seperti Pertamina.
Adapun, dia berhasil menjadikan kapasitas produksi Semen Gresik menjadi 26 juta ton per tahun. Raihan tersebut membuatnya mengalahkan produksi Siam Cement yang dikenal sebagai raja semen di Asia Tenggara.
Selain itu, Dwi Soetjipto juga pernah meraih penghargaan dari pemerintah berupa Satya Lencana Pembangunan di bidang pembinaan koperasi usaha kecil dan menengah (UKM). Kala itu, Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) tercatat menjadi koperasi terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah anggota 6.000 orang, dan mencatat total penjualan Rp1,4 triliun.
Pada tahun 2013, PT Semen Gresik bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Adapun dalam riwayatnya sebagai pimpinan PT Semen Indonesia, Dwi berhasil menyatukan Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa. Salah satu prestasinya adalah mendirikan pabrik PT Semen Indonesia di Vietnam.
Lihat Juga :
tulis komentar anda