Jalankan Transisi Energi, Indonesia Punya Harta Karun Melimpah

Kamis, 01 September 2022 - 18:30 WIB
Indonesia memiliki harta karun melimpah menjalankan energi terbarukan. FOTO/SINDOnews
JAKARTA - Pengembangan energi terbarukan harus menjadi pilihan utama mewujudkan ketahanan energi di Indonesia. Besarnya potensi energi terbarukan menjadi modal menjalankan transisi energi.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana memandang masa depan Indonesia sangat cerah karena memiliki hampir semua jenis sumber energi yang dibutuhkan dalam proses transisi energi.

"Masa depan Indonesia sangat cerah, kita harus yakin punya masa depan yang sangat baik. Jika dibandingkan dengan negara tetangga, kita ini masih lebih baik, kita ini punya hampir apapun yang dibutuhkan dalam proses transisi energi," ujarnya dalam Energy Transition Youth Forum, Kamis (1/9/2022).





Dadan mengatakan bahwa Indonesia mempunyai sekitar 3.700 gigawatt potensi energi terbarukan dengan jenis yang bervariasi dan tersebar merata mulai dari Aceh sampai Papua. Menurutnya, Indonesia tak hanya memiliki potensi energi matahari dan panas bumi saja tetapi juga ada air, angin, hidrogen, ataupun bioenergi.

"Aceh ada panas bumi, sekarang kami sedang menyusun PLTA skala besar di sana. Kalimantan Utara 10 ribu megawatt PLTA sebentar lagi proses untuk green industrial park. Bagian paling timur, Papua, di sana ada sekitar 23 gigawatt potensi untuk PLTA," terang Dadan.

Dia menyampaikan bahwa Nusa Tenggara Timur yang jarang disiram hujan memiliki kualitas sinar matahari 30 persen lebih baik daripada wilayah lainnya di Indonesia.

Sebagai negara maritim, kata Dadan, Indonesia mempunyai potensi energi laut yang besar. Sumber daya itu membutuhkan inovasi dari generasi muda karena energi laut akan menjadi energi masa depan.

"Kita punya mineral yang sangat lengkap kecuali litium, sebetulnya kita punya tetapi skalanya terlalu kecil, air dari panas bumi itu kalau diolah keluar lithium. (Mineral) yang lainnya kita punya, nikel, mangan, kobalt, besi, tembaga itu kan bahan bahan utama untuk membuat baterai," jelas Dadan. "Ini tergantung kita mau kemana membawa Indonesia. Menurut saya, kita harus belajar dan berinovasi," imbuhnya.



Sementara itu, Direktur Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) Indonesia Jeff Cohen mengatakan pihaknya menyadari keterlibatan strategis generasi muda di seluruh dunia, terkhusus di Indonesia untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

Menurutnya, USAID mendukung berbagai program yang digerakkan oleh generasi muda dalam menciptakan inisiatif karena cara berpikir generasi muda jauh lebih mampu untuk berkreasi menunjukkan kecintaan terhadap transisi energi energi sebagai upaya mengatasi dampak negatif perubahan iklim dan mengambil tindakan terhadap solusi energi terbarukan.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More