Ngeri, Rusia Matikan Aliran Gas Nord Stream I ke Eropa Tanpa Batas Waktu
Sabtu, 03 September 2022 - 08:54 WIB
JAKARTA - Raksasa energi Rusia Gazprom menghentikan pasokan gas alam ke UE (Uni Eropa) melalui pipa Nord Stream 1 tanpa batas waktu dengan alasan ada permasalahan kerusakan turbin yang belum bisa diatasi.
Mengutip rt.com, aliran pipa gas tersebut seharusnya dimulai kembali 3 September 2022 setelah dilakukan perbaikan. Gazprom menerima peringatan dari regulator industri Rusia Rostekhnadzor terkait kegagalan turbin tersebut.
Menurut perusahaan masalah dilaporkan terdeteksi selama pekerjaan pemeliharaan, dan pipa tidak akan dapat beroperasi tanpa perbaikan yang tepat. Gazprom telah telah memberi tahu pabrikan Jerman Siemens tentang kegagalan turbin dan perlunya perbaikan.
Perbaikan pada pipa Nord Stream 1 awalnya dijadwalkan 31 Agustus hingga 3 September. Perawatan tersebut mendorong penutupan penuh aliran gas ke UE.
Sejak Juli, pipa Nord Stream 1 telah beroperasi dengan pengurangan kapasitas karena penutupan beberapa turbin gas. Sejumlah fasilitas tersebut dikirim ke Montreal untuk diperbaiki namun terjebak imbas sanksi Kanada terhadap Rusia atas konflik di Ukraina.
Atas permintaan Jerman, Ottawa mengumumkan pengecualian untuk turbin pada Juli dan mengembalikan satu turbin. Meski demikian, Gazprom menolak untuk menerima pengiriman, dengan alasan ketidakberesan dalam dokumentasi.
Gazprom menyebut, peralatan yang rusak atau tertunda sebagai alasan utama pengurangan 80% pengiriman melalui pipa. Kremlin mengatakan minggu ini bahwa hanya sanksi yang mencegah Nord Stream 1 bekerja dengan kapasitas penuh.
CEO Gazprom Alexey Miller juga memperingatkan sanksi dapat menghalangi Siemens Energy untuk melakukan pemeliharaan rutin peralatan pipa. Sementara itu, pipa Nord Stream 2 yang baru dibangun tidak digunakan karena Jerman menolak dioperasikan.
Mengutip rt.com, aliran pipa gas tersebut seharusnya dimulai kembali 3 September 2022 setelah dilakukan perbaikan. Gazprom menerima peringatan dari regulator industri Rusia Rostekhnadzor terkait kegagalan turbin tersebut.
Menurut perusahaan masalah dilaporkan terdeteksi selama pekerjaan pemeliharaan, dan pipa tidak akan dapat beroperasi tanpa perbaikan yang tepat. Gazprom telah telah memberi tahu pabrikan Jerman Siemens tentang kegagalan turbin dan perlunya perbaikan.
Perbaikan pada pipa Nord Stream 1 awalnya dijadwalkan 31 Agustus hingga 3 September. Perawatan tersebut mendorong penutupan penuh aliran gas ke UE.
Sejak Juli, pipa Nord Stream 1 telah beroperasi dengan pengurangan kapasitas karena penutupan beberapa turbin gas. Sejumlah fasilitas tersebut dikirim ke Montreal untuk diperbaiki namun terjebak imbas sanksi Kanada terhadap Rusia atas konflik di Ukraina.
Atas permintaan Jerman, Ottawa mengumumkan pengecualian untuk turbin pada Juli dan mengembalikan satu turbin. Meski demikian, Gazprom menolak untuk menerima pengiriman, dengan alasan ketidakberesan dalam dokumentasi.
Gazprom menyebut, peralatan yang rusak atau tertunda sebagai alasan utama pengurangan 80% pengiriman melalui pipa. Kremlin mengatakan minggu ini bahwa hanya sanksi yang mencegah Nord Stream 1 bekerja dengan kapasitas penuh.
CEO Gazprom Alexey Miller juga memperingatkan sanksi dapat menghalangi Siemens Energy untuk melakukan pemeliharaan rutin peralatan pipa. Sementara itu, pipa Nord Stream 2 yang baru dibangun tidak digunakan karena Jerman menolak dioperasikan.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda