Ajib, JIka 5 Kilang Pertamina Beres Indonesia Jadi Eksportir BBM
Rabu, 01 Juli 2020 - 21:35 WIB
JAKARTA - PT Pertamina bakal mempercepat pengembangan kilang proyek refinery development master plan (RDMP) dan pembangunan kilang baru proyek grass roof refinery (GRR). Setidaknya ditargetkan, RI akan punya lima kilang besar di 2026.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, mengatakan percepatan pembangunan kilang ini akan membuat perseoran akan berhenti impor solar di 2026.
"Dengan pembangunan 4 RDMP dan 1 GRR di 2026, kita sudah tidak lagi melakukan impor gasoil (solar). Kita tidak impor, malah berlebih. Kita lakukan ekspor," ujar Nicke saat menghadiri rapat dengan DPR, Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Dia melanjutkan, percepatan penyelesaian proyek tersebut meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar dari saat ini sebesar 600.000 barel per hari (bph) menjadi 1,7 juta bph. ( Baca:Pertamina: Biar Tak Tergantung Impor BBM Lagi )
"Percepatan pembangunan proyek tersebut juga diperlukan untuk mendorong BBM ramah lingkungan, meningkatkan cadangan devisa, dan penerimaan pajak," jelasnya.
Dia menambahkan, kelancaran pembangunan kilang tersebut membutuhkan kesepakatan semua pihak. Apalagi pembangunan kilang tersebut merupakan bagian dari program strategis nasional (PSN).
"Kita hanya butuh sedikit gasoline (bensin) untuk impor. Dengan 4 RDMP dan 1 GRR cukup. Tapi ini kan butuh kesepakatan semua. Seluruh pembangunan kilang itu dan merupakan PSN. Jadi kami tetap jalankan," jelasnya.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, mengatakan percepatan pembangunan kilang ini akan membuat perseoran akan berhenti impor solar di 2026.
"Dengan pembangunan 4 RDMP dan 1 GRR di 2026, kita sudah tidak lagi melakukan impor gasoil (solar). Kita tidak impor, malah berlebih. Kita lakukan ekspor," ujar Nicke saat menghadiri rapat dengan DPR, Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Dia melanjutkan, percepatan penyelesaian proyek tersebut meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar dari saat ini sebesar 600.000 barel per hari (bph) menjadi 1,7 juta bph. ( Baca:Pertamina: Biar Tak Tergantung Impor BBM Lagi )
"Percepatan pembangunan proyek tersebut juga diperlukan untuk mendorong BBM ramah lingkungan, meningkatkan cadangan devisa, dan penerimaan pajak," jelasnya.
Dia menambahkan, kelancaran pembangunan kilang tersebut membutuhkan kesepakatan semua pihak. Apalagi pembangunan kilang tersebut merupakan bagian dari program strategis nasional (PSN).
"Kita hanya butuh sedikit gasoline (bensin) untuk impor. Dengan 4 RDMP dan 1 GRR cukup. Tapi ini kan butuh kesepakatan semua. Seluruh pembangunan kilang itu dan merupakan PSN. Jadi kami tetap jalankan," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda