Ekspor Industri Kulit Nasional Kian Mulus, Tembus Rp66 Triliun
Selasa, 06 September 2022 - 22:35 WIB
JAKARTA - Industri kulit , barang jadi kulit, dan alas kaki tumbuh 13,12% pada triwulan II tahun 2022. Pertumbuhan tersebut didorong oleh tingginya permintaan ekspor serta daya tarik investasi yang semakin baik dan pengalihan order dari beberapa brand global ke Indonesia.
“Utilisasi industri kulit, barang jadi kulit dan alas kaki juga mengalami kenaikan 84,49% pada Juli 2022 apabila dibandingkan dengan utilisasi sebelum pandemi sekitar 80,18%,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya, Selasa (6/9/2022).
Dia menjelaskan, nilai ekspor kulit, barang jadi kulit dan alas kaki sampai dengan Juni tahun 2022 mencapai USD4,62 miliar (Rp66,9 triliun/kurs Rp14.500) atau naik 41,26% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya sebesar USD3,26 miliar (Rp47,2 triliun). Dari nilai tersebut, distribusi ekspor berupa alas kaki sebesar 86%, barang jadi kulit 13%, dan kulit samak 1%.
Menperin menambahkan, di tengah dinamika global dan dampak pandemi Covid-19, sektor industri terus menunjukkan geliatnya melalui perkembangan positif dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia. PMI manufaktur Indonesia sebesar 51,7 poin pada Agustus 2022, naik dibandingkan bulan Juli sebesar 51,3 poin.
“Hal ini menunjukan bahwa industri manufaktur nasional masih berada pada level ekspansif, sehingga Indonesia optimistis dalam menilai prospek ekonomi ke depan di sektor industri manufaktur,” tutur Agus.
“Utilisasi industri kulit, barang jadi kulit dan alas kaki juga mengalami kenaikan 84,49% pada Juli 2022 apabila dibandingkan dengan utilisasi sebelum pandemi sekitar 80,18%,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya, Selasa (6/9/2022).
Dia menjelaskan, nilai ekspor kulit, barang jadi kulit dan alas kaki sampai dengan Juni tahun 2022 mencapai USD4,62 miliar (Rp66,9 triliun/kurs Rp14.500) atau naik 41,26% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya sebesar USD3,26 miliar (Rp47,2 triliun). Dari nilai tersebut, distribusi ekspor berupa alas kaki sebesar 86%, barang jadi kulit 13%, dan kulit samak 1%.
Menperin menambahkan, di tengah dinamika global dan dampak pandemi Covid-19, sektor industri terus menunjukkan geliatnya melalui perkembangan positif dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia. PMI manufaktur Indonesia sebesar 51,7 poin pada Agustus 2022, naik dibandingkan bulan Juli sebesar 51,3 poin.
Baca Juga
“Hal ini menunjukan bahwa industri manufaktur nasional masih berada pada level ekspansif, sehingga Indonesia optimistis dalam menilai prospek ekonomi ke depan di sektor industri manufaktur,” tutur Agus.
(uka)
tulis komentar anda