Terpuruk di Tengah Pandemi, Kemenkop Pulihkan Kondisi UMKM

Kamis, 02 Juli 2020 - 09:06 WIB
Foto/dok
JAKARTA - Pandemi corona (Covid-19) telah membuat banyak sektor terpuruk, termasuk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Perlu strategi dari berbagai pihak untuk membangkitkan UMKM agar bisa bertahan dan berusaha kembali.

Tak tinggal diam, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UKM) terus menawarkan solusi untuk membantu memulihkan kondisi usaha UMKM. Data dari Kemenkop-UKM, sekitar 236.980 pengusaha skala kecil dan menengah telah melaporkan kondisi usaha mereka yang terpuruk di tengah situasi pandemi ini.

Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki mengatakan, pelaku UMKM ini mengaku telah kehilangan pendapatan dikarenakan mengalami penurunan permintaan atas produk dan jasa yang ditawarkan. Kehilangan pendapatan ini menjadikan kondisi UMKM semakin terhimpit oleh masalah kredit perbankan hingga mereka pada akhirnya tidak lagi memiliki kemampuan membayar cicilan pembiayaannya. (Baca: Putin Desak Turki dan Iran Dorong Dialog di Suriah)



“Saat ini pemerintah sudah mencoba membantu masalah cashflow ini dengan memberikan restrukturisasi utang mereka selama enam bulan di mana mereka tidak perlu mencicil, lalu subsidi kreditnya dari pemerintah termasuk menghapuskan pajak untuk UMKM,” ujar Teten dalam acara dialog "Resep UMKM Bangkit Bersama GoFood” kemarin di Jakarta.

Dia menyayangkan UMKM yang terhubung ke marketplace online baru 13% atau setara 8 juta. Oleh karenanya transformasi digitalisasi UMKM sekarang menjadi salah satu prioritas untuk membuka akses-akses pemasaran produk UMKM. (Baca juga: Fadli Zon: BPIP Lembaga Tak Penting, Dibubarkan Saja)

Dalam hal ini strategi Kemenkop-UKM antara lain adalah menjalin sejumlah kemitraan strategis seperti dengan platform digital GoFood dan Gojek untuk membangkitkan kembali UMKM sektor makanan dan minuman di Indonesia.

”Dengan dapur bersama UMKM saya kira bisa gabung di situ sehingga produk UMKM bisa setara dengan Garuda Food, Indofood, karena kan dapurnya sudah modern, produksinya sudah baik dan higienis,” kata Teten.

Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, saat ini sudah terdapat 27 Dapur Bersama GoFood sejak diluncurkan November 2019. Tersebar di Jabodetabek, Bandung, dan Medan.

”Konsepnya itu kita ingin memberikan akses kepada teman-teman UMKM. Ternyata enak nih punya dapur yang khusus untuk delivery. Kita pilihkan lokasi di mana ada demand masih bagus,” ungkapnya. (Lihat videonya: Puluhan Pelanggar Lalu Lintas Tak Pakai Masker Dihukum Berjemur)

Saat merchant UMKM bergabung, belanja modal alias investasi awal ditanggung oleh GoFood. ”Peralatan umum sudah kita sediakan, tapi tentu kalau ada alat khusus mereka bawa sendiri. Istilahnya listed di GoFood langsung jualan. Sistemnya revenue sharing seperti biasa,” papar Catherine. (Okti Endarwati)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More